Operasi Ramadniya Musi 2016, Kriminlitas di Palembang Turun 75 Persen
Dari data yang dirilis Bagian Operasional Polresta Palembang, selama 30 Juni-15 Juli 2016, hanya terjadi 14 gangguan Keamanan danKetertiban Masyarakat
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Sriwijaya Post Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Angka kriminalitas di Kota Palembang pada Operasi Ramadniya tahun 2016 menurun drastis dibanding tahun sebelumnya.
Dari data yang dirilis Bagian Operasional Polresta Palembang, selama 30 Juni-15 Juli 2016, hanya terjadi 14 gangguan Keamanan danKetertiban Masyarakat (Kamtibmas)
Diantaranya sembilan kasus curat (pencurian dengan pemberatan), satu kasus curas (pencurian dengan kekerasan), 3 kasus curanmor (pencurian kendaraan bermotor) dan 1 kasus lakalantas dengan jumlah keseluruhan hanya 14 kasus.
Berbeda dengan tahun sebelumnya dari hasil Operasi Ketupat 2015 yang terdapat 46 kasus.
"Lakalantas tahun lalu empat kasus dengan kerugian materil sebanyak Rp27 juta. Untuk tahun ini berhasil ditekan. Baik lakalantas, maupun gangguan Kamtibmas. Sehingga angkar kriminalitas turun secara persentasenya yakni 75 persen," ujar Kompol Andi Kumara, Kabag Ops Polresta Palembang, Senin(18/7/2016).
Menurutnya, penurunan angka ini terjadi tak hanya upaya preventif yang dilakukan aparat, seperti patroli sambang dengan menerjunkan Unit Kerja Lengkap (UKL), tetapi juga dukungan masyarakat.
Secara kuantitas, angka kriminalitas dalam operasi Ramadniya 2016 ini, turun sebanyak 75 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sehingga kedepan, upaya efektif ini dapat terus dijalankan untuk meminimalisir kejahatan, serta menjaga situasi kondusif kota Palembang.
"Babinkamtibmas terus kami maksimalkan. Aduan masyarakat melalui SMS juga langsung kami tindak lanjuti. Untuk itu, kami harap kedepan dapat terus ditekan," ujarnya.