Akibat Kapal Pecah Diterjang Gelombang, Fahrizal Berombang Ambing di Selat Malaka
Di perairan tersebut mereka terpisah dan tidak mengetahui keberadaan satu sama lain
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tiga hari terombang-ambing di selat Malaka, akhirnya Afrizal mendapatkan harapan baru setelah sebuah kapal asing yang menemukanya di perairan Selat Malaka.
Di RS Budi Kemuliaan, badan Afrizal masih terlihat lemah, selang infus terpasang ditangan kananya.
Dengan suara yang terbata-bata ia mulai menceritakan kejadian naas yang ia alami itu.
Awalnya Afrizal dan empat orang temanya yakni Sulik, Wahyu dan Budi sebagai tekong berlayar untuk mencari ikan di perairan Selat Malaka.
Ia berangkat pada tanggal 9 juni 2016 lalu.
"Saya berangkat melaut bersama empat teman dari Belawan saat lebaran keempat. Selama sembilan hari kami di laut kemudian berencana balik lagi ke Belawan," sebut Afrizal.
Saat hendak pulang, Budi tekong kapal mengatakan segera kembali ke Belawan, karena perairan di Selat Malaka sudah sangat buruk.
Dua jam perjalanan saat jalan pulang, kapal yang mereka gunakan dihantam ombak besar dan terbalik di perairan lepas.
Untuk keluar dari kapal, mereka memecahkan kaca kapal dengan cara memukulnya dengan tangan.
Akibatnya, tangan Budi tekong kapal berdarah terkena pecahan kaca.
Setelah berhasil keluar, empat orang tersebut terpisah.
Afrizal dan Budi menyelamatkan diri dengan menggunakan box Fiber untuk penyimpanan ikan, sementara Sulik dan Wahyu menggunakan Drum Fiber yang berukuran cukup besar.
Di perairan tersebut mereka terpisah dan tidak mengetahui keberadaan satu sama lain. (Koe)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.