Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pertemuan Afrizal dengan Creuw kapal MV Oceana Outback merupakan mukjizat terbesar yang dirasakan Afrizal.

Pasalnya, dari sekian banyak kapal yang lalu lalang diperairan tersebut, hanya MV Oceana Outback yang mau meluangkan waktu untuk menolong Afrizal.

Jauhari Perwakilan Perusahaan Pelayaran Serasi Siping Indonesia (S5) tempat dimana kapal MV Oceana Outback berkantor menceritakan.

Memang selama ini banyak kejahatan laut yang terjadi dikawasan Selat Malaka.

Maka dari itu, kapal-kapal yang melintas di sana tidak mau menolong orang seperti itu. Mereka berfikiran itu hanya sebagai modus

Jauhari, perwakilan perusahaan pelayaran Serasi Siping Indonesia (S5) Asia tempat dimana kantor kapal MV Oceana Outback bercerita.

Awak kapal mereka membantu karena di dalam kapal tersebut ada program misi kemanusiaanya.

"Jadi mereka melihat itu langsung tergugah dan bergegas menolong Afrizal ini," sebutnya.

Afrizal ditemukan awak kapal diperairan Selat Malaka sekitar pukul 14.00 WIB pada tanggal 19 Juli 2016 lalu.

Kapal pembawa barang ini hendak berlayar ke Singapura. Namun mereka berputar arah ke Batam karena mereka tahu proses pengobatan di Singapura rumit. Apalagi menyangkut warga negara Asing.

"Kalau orang Singapura gak mau urus kalau bukan warga negara dia. Makanya kita kembali ke Indonesia dan titipkan dia di Batam setelah berkordinasi dengan Basarnas," sebutnya.

Dari hasil pemeriksaan dokter, organ dalam tubuh Afrizal tidak ada yang rusak dan sejauh ini masih sehat.

Jika tidak ada halangan, rencananya Afrizal akan dipulangkan kembali ke tempat asalnya Belawan.

"Biar kita antarkan langsung ke kampungnya. Sampai kerumahnya sekalian kita antarkan. Yang jelas dia bisa bertemu lagi dengan keluarganya," tutupnya. (Koe)