Enam Wisatawan Australia yang Bertengkar di Pesawat Jetstar Dipulangkan
Enam warga negera asing (WNA) asal Australia yang dititipkan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali, dipulangkan hari ini.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Enam warga negera asing (WNA) asal Australia yang dititipkan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali, dipulangkan hari ini, Jumat (22/7/2016).
Keenam WNA yang diketahui beradu mulut dan beradu jotos saat dalam penerbangan pesawat Jetstar, Rabu (20/7/2016) lalu ini sudah dijemput oleh empat petugas keamanan dari Australia.
General Manager Angkasa Pura I Airport I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo menjelaskan, pemulangan rencananya akan dikawal oleh petugas keamanan dari maskapai dari Jetstar.
"Rencana pulang dengan jadwal penerbangan pukul 14.00 Wita. Pulang tanpa pengawalan petugas keamanan dari pemerintah Indonesia. Karena maskapai hanya bersifat menitipkan orang yang berbuat onar dan bisa mengancam keamanan dan keselamatan penerbangan saja," jelas Trikora.
Entah karena apa lima orang yakni empat warga Australia dan satu warga New Zealand bertengkar dengan satu penumpang lain yang juga dari Australia.
Dikabarkan korban Matthews Michael Jhon (33) asal Australia ini menerima pukulan hingga membuat mata kanannya lebam.
Bahkan, dari informasi yang dihimpun Tribun Bali (Tribunnews.com Network), selain berkelahi dan adu jotos, enam wisman yang terbang dari Australia hendak ke Bangkok ini juga beradu mulut saat terbang menggunakan pesawat.
Bahkan, keenam orang ini juga dikabarkan berteman dan hendak sama-sama berlibur ke Taiwan.
Adapun nama-nama lima penumpang lain yakni Beecham Bradley, Eldridge Brett, Linmin Richard, Rossiter Mark dan Waharai Lynmin.
"Kabarnya mereka (petugas keamanan Australia) empat orang datang malam ini (kemarin malam) menggunakan pesawat Jet Star JQ 37. Setelah itu besok (hari ini) petugas akan membawa pulang enam orang tersebut ke Australia menggunakan pesawat Jet Star JQ44 sekitar pukul 14.00 wita," jelas Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Yosep Renung Widodo.