Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Santri Tewas Tertabrak Kereta Api di Mangkang

Kedua remaja yang merupakan warga Kendal tersebut meninggal dunia di lokasi. Saat ini jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUP dr Kariadi.

Penulis: Muh Radlis
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Dua Santri Tewas Tertabrak Kereta Api di Mangkang
Istimewa
Dua jenazah santri tampak tergeletak tertutup plastik di tepi rel. Dua remaja tersebut meninggal dunia tertabrak kereta api barang di Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Minggu (24/7/2016) siang. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dua orang remaja meninggal dunia tertabrak kereta api barang di Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Minggu (24/7/2016) siang.

Kedua remaja bernama Abdul Rosyid (17) dan Muchamad Najih Alhadi (12) tewas setelah tertabrak kereta api barang yang melaju dari arah barat ke timur.

Kedua remaja yang merupakan warga Kendal tersebut meninggal dunia di lokasi. Saat ini jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUP dr Kariadi.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Jateng di lokasi, awalnya kedua korban dan dua orang rekannya yang sesama santri pondok pesantren Uswatun Khasanah itu menyebrang di rel kereta api.

"Mereka menyebrang di rel kereta api, bukan di perlintasan. Mereka berempat, tertabrak kereta api barang dari arah barat menuju Surabaya dua orang," kata Manager Humas PT KAI Daop IV, Gatut Sutiyatmoko, kepada Tribun Jateng.

Gatut mengatakan saat itu, sebelum kejadian, melintas kereta api dari arah timur. Korban yang menyeberang rel kereta api tak jauh dari pondok pesantren itu hanya memperhatikan kereta api dari timur.

Berita Rekomendasi

"Mereka tidak melihat kereta yang dari arah barat. Begitu kereta dari timur selesai melintas, korban menyeberang tanpa memperhatikan arah barat," katanya.

Sementara itu, warga di lokasi kejadian, Cholid, mengatakan, korban tertabrak kereta yang melintas di rel kereta api sisi utara.

"Mereka mau ke jalan raya dari pondok (pesantren), kereta dari timur melintas lewat jalur selatan. Begitu buntut kereta selesai lewat, korban langsung nyebrang tapi dari arah barat masih ada kereta yang lewat di rel sisi utara," kata Cholid.

Cholid mengatakan, lokasi kejadian memang kerap dijadikan penyeberangan oleh anak anak pondok pesantren. "Malah kadang ada yang suka nongkrong di rel kereta api," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas