Pengelola Politeknik Tugu 45 Diduga Gunakan Alamat Fiktif
Tidak ada plang kampus Politeknik Tugu 45, Medan di sepanjang Jalan Murai Medan Sunggal
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah-1 Sumatera Utara melansir ada 14 PTS yang dapat pembinaan.
Satu di antaranya Politeknik Tugu 45, Medan.
Usai mendapat pernyataan Kopertis tersebut, Tribun berupaya mencari alamat kampus tersebut.
Berdasarkan situs forlap.dikti.go.id, Politeknik Tugu 45 beralamat di Jalan Murai, Blok H, Kecamatan Medan Sunggal.
Meskipun alamat kampus tersebut di Jalan Murai, Medan Sunggal namun dalam situs forlap.dikti.go.id, ditulis kabupaten/kota di Kotamadya Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Tribun yang ingin melakukan wawancara tentang status kampus yang jadi pembinaan berupaya menelusuri kawasan Jalan Murai, Medan Sunggal.
Awalnya, Tribun mencari lokasi kampus mulai dari Jalan Rajawali hingga memasuki kawasan Jalan Murai 1.
Satu persatu lorong alias gang hingga ujung jalan yang berbatasan dengan tembok Komplek Tomang Elok tak luput ditelusuri.
Sepanjang Jalan Murai, terlihat beberapa rumah mewah serta perumahaan pejabat negara.
Satu di antaranya rumah bertulis Bank Indonesia.
Meskipun demikian, tidak ada plang kampus Politeknik Tugu 45, Medan.
Tidak hanya itu, beberapa penarik becak dan warga yang nongkrong warung pinggir jalan menyatakan tidak ada Politeknik Tugu 45 Medan.
"Iya, ini Jalan Murai Medan Sunggal, tapi kayaknya enggak pernah ada kampus di sini, Dek. Sudah hampir 10 tahun aku narik becak tapi enggak pernah ada kampus," ujar seorang penarik becak, tidak jauh dari Rumah Bank Indonesia.
Pernyataan senada disampaikan seorang pria bergigi ompong.
Pria berkulit sawo matang itu, bilang tidak pernah ada berdiri kampus di Jalan Murai.
"Kalau di sini enggak pernah ada. Plang ya memang tidak ada lagi. Tapi coba cari di Tomang Elok karena ada Jalan Murai 1 hingga 6 di sana. Kalau di sini saya pastikan tidak ada," katanya.
Dalam setahun, Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) menutup lima Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumatera Utara.
Teranyar, tidak kurang dari tiga bulan lalu, tiga PTS ditutup lantaran menabrak peraturan serta tidak ada aktivitas perkuliahan.
Dua PTS yang sudah ditutup September 2015 karena tidak punya mahasiswa, adalah Universitas Preston Indonesia dan Akademi Kebidanan Jaya Wijaya.
Kemudian, hasil visitasi tim Kemenristekdikti beberapa waktu lalu memutuskan menutup Sekolah Tinggi Teknik Graha Kirana, Sekolah Tinggi Pelita Bangsa dan Akademi Kesehatan Lingkungan Binalita Sudama.
Koordinator Kopertis Wilayah-1 Sumut, Profesor Dian Armanto mengatakan, tiga kampus yang belakangan ditutup sudah dinonaktifkan, sejak dilansir data 29 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang dinonaktifkan.
Kemudian, pada Januari 2016, lanjutnya, Kopertis memutuskan dari 29 PTS yang dinonaktifkan, 14 mendapat pembinaan.
“Tidak lama setelah penerbitan daftar PTS yang dapat pembinaan Kemenristekdikti memutuskan tiga PTS ditutup. Namun penutupan itu juga permintaan dari yayasan atau pemilik. Ada berbagai faktor kampus tersebut ditutup,seperti yayasan tak memenuhi undangan berdiskusi Dikti dan Kopertis,” ujarnya kepada Tribun, Kamis (21/7) pagi.
Kopertis dan Dikti mengundang berbagai kampus yang bermasalah, kata dia, agar dapat berdiskusi untuk pengelolaan kampus yang lebih bagus. Sehingga, peraturan serta standar PTS dapat dipenuhi pemilik atau yayasan.
“Kami mau diskusi untuk membahas berbagai hal yang harus dilakukan yayasan. Apalagi, tiga kampus itu tidak punya mahasiswa. Artinya perkuliahan tidak ada dan kampusnya tak ada lagi. Bahkan mereka enggak punya dosen. Makanya kami mengirimkan surat untuk ditutup saja,” katanya.
Selain itu, Koordinator Perguruan Tinggi Swasa (Kopertis) Wilayah-1 Sumut juga melakukan pembinaan 14 perguruan tinggi swasta. Tapi, 14 PTS itu bukan kampus abal-abal. Artinya punya izin pembukaan kampus dan penyelenggaraan program studi.
“Tahun lalu ada 29 PTS yang dinonaktifkan, kemudian statusnya berubah 14 dapat pembinaan, tiga ditutup dan sisanya aktif seperti biasa. Yang dapat pembinaan ini karena melakukan berbagai pelanggaran dalam proses perkuliahan, ujarnya.
Daftar 14 PTS Bermasalah di Sumut adalah Sekolah Tinggi Bahasa Asing Swadaya Medan, Akademi Keuangan Perbankan Swadaya Medan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya Medan, Politeknik Tugu 45 Medan, Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Kemudian Politeknik Trijaya Krama, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Medan, Politeknik Yanada, Akademi Kebidanan Eunice Rajawali Binjai, Politeknik Profesional Mandiri, AMIK STIEKOM, STIH Benteng Huraba, Akademi Kebidanan Hisarma dan Akademi Keperawatan Hisarma.