Protes Kunker 4 Benua, Mahasiswa: Mereka Keluar Negeri Mencari Pokemon
Dalam aksi itu, mahasiswa memprotes anggota DPRA yang berencana akan malakukan kunjungan kerja (kunker) ke lima negera di empat benua pada Agustus.
Penulis: Subur Dani
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Serambi Indonesia, Subur Dani
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Belasan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah, menggelar aksi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Banda Aceh, Senin (25/7/2016).
Dalam aksi itu, mahasiswa memprotes anggota DPRA yang berencana akan malakukan kunjungan kerja (kunker) ke lima negera di empat benua pada Agustus nanti.
"Batalkan rencana itu Pak Dewan terhormat, banyak sekali anggaran yang akan habis untuk keberangkatan kalian ke sana," kata Presiden Mahasiswa Unsyiah, Hasrizal dalam orasinya.
Selain mendesak DPRA untuk membatalkan kunker, mahasiswa juga meminta DPRA untuk mempertanggung jawabkan semua kegiatan kunker selama ini, serta mendesak DPRA untuk menganggarkan dana untuk progran yang pro rakyat.
"Hari ini kita benar-benar dilukai mereka (anggota DPRA). Kondisi masyarakat yang sedang susah tapi mereka malah bertamasya ke luar negeri," ujar Hasrizal.
Dalam orasinya, mahasiwa juga mengatakan, tak ada untungnya anggota DPRA berkunjung ke luar negeri.
Pasalnya, perjalanan yang memboyong lima komisi DPRA itu hanya akan menghambur-hamburkan uang rakyat.
"Ngapain mereka ke luar negeri, ada manfaatnya? Nggak ada kawan-kawan. Mereka ke luar negeri pasti untuk mencari pokemon, mereka mencari monster ke sana kawan-kawan," teriak salah seorang orator dalam aksi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, lima Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), yaitu Komisi I, II, III, IV, dan VII, telah menjadwalkan rencana kunjungan kerja (kunker) luar negeri, pada bulan Juli-Agustus 2016.
Lima komisi ini akan mengunjungi lima negara di empat benua, yaitu Amerika Serikat (Benua Amerika), Australia (Benua Australia), Swiss dan Spanyol (Benua Eropa), serta Maroko yang berada di Benua Afrika.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.