TRIBUNNEWS.COM, MINASATENE - Jenazah Serda Muhammad Ilman tiba di rumah duka, Jl Rumbia, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Kamis (27/7/2016) pukul 10.07 Wita

Para anggota keluarga hanya bisa melihat jenazah Serda Muhammad Ilman yang sudah dikafani dalam peti.

Isak tangis menyelimuti peti Ilman.

Ibunda IIman, Sitti Aminah berulang kali mengelus-elus kaca peti dan foto putra keduanya itu.

Saudara almarhum duduk histeris memeluk peti.

Beberapa jam kemudian, adik almarhum bernama Amar Ma'ruf tiba dari Bandung.

Kedatangan putra ketiga Aminah mengundang tangis histeris keluarga.

Dia berlinang air mata melihat sang kakak terbungkus kain kafan.

Saat ini rumah duka masih dibanjiri pelayat.

Sekitar rumah sesak manusia, termasuk ratusan prajurit TNI dan Polri.

Informasi diterima Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Ilman tertembak pasukan Brimob saat sedang menyamar mencari informasi tempat persembunyian senjata kelompok Santoso.

Serda Muhammad Ilman lahir di Pangkajene, 13 Februari 1992. Dia merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Almarhum sempat bertugas di Kodam Makassar tahun 2012 dan pindah ke Korem Palu mulai bertugas sejak 2013.

Pangkat/NRP : Sersan Dua/ 21130100250292 Satuan Tim intelrem 132/Tadulako Palu.

Pernah jadi santri Pondok Pesantren Mangkoso dan Nahdatul Ulum Maros.

Ilman tewas tertembak pasukan Brimob saat penyergapan dan kontak senjata dengan kelompok Santoso.

Almarhum rencana dikebumikan di Pemakaman Biraeng, Kecamatan Minasatene Pangkep.