Pertimbangan Presiden Jokowi Tak Murni Lagi Ketika Ganti Anies Baswedan
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bangka, Rusli, menilai Presiden Jokowi sudah tak murni lagi ketika mengganti Anies Baswedan sebagai Mendikbud.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Bangka Pos, Nurhayati
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Tak hanya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, Padli, yang sedih melihat Anies Baswedan tak lagi menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sama halnya Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bangka, Rusli. Ia tidak menyangka Presiden Joko Widodo mencopot Anies dan menggantinya dengan Muhajir Effendy.
"Sedihlah Anies diganti. Saya melihat sosok beliau itu orang yang tawadu, amanah, baru mau mengembangkan inovasi-inovasinya. Meningkatkan, memperbaiki, mengubah paradigma-paradigma pendidikan itu. Tapi saya pun tekejut, kok orang seperti Anies Baswedan secepat itu mengakhiri jabatannya," keluh Rusli kepada Bangka Pos di Kantor Bupati Bangka, Rabu (28/7/2016).
Menurut dia sulit mendapatkan orang seperti Anies Baswedan di Indonesia.
"Bersyukurlah kalau Anies Baswedan itu kita beri kesempatan untuk berinovasi, mengembangkan mutu pendidikan tetapi jalan hidupnya ditentukan oleh reshuffle kabinet," sesal Rusli.
Disinggung apakah kebijakan Jokowi kurang bijak bagi dunia pendidikan? Dia mengatakan itulah fenomena pemimpin di Indonesia karena eskalasi suhu politiknya tajam dan tinggi sehingga pengaruh partai politik sangat besar.
"Presiden dalam memberikan penilaian tidak murni lagi apa yang dalam pemikirannya, dalam hatinya tetapi banyak ditentukan oleh faktor-faktor x-nya," ungkap Rusli.
Dia tidak begitu mengenal track record sosok Muhajir Effendy, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur.
"Saya tidak terlalu mengenal sosok beliau tapi tetap kita berpikir positive thinking bahwa pasti pilihan-pilihan presiden itu bersama tim-nya jelas ada kemungkinan penganti Anies Baswedan adalah tepat menurut mereka, tapi kita lihatlah nanti apa yang bisa dia lakukan tetapi kalau sekedar ada unsur politisnya di situ saya kira pendidikan pasti seperti sekaranglah berjalan di tempat," kata Rusli.