Mahasiswa Teknik Sipil ITATS Kumpulkan Rp 47 Juta untuk Perbaiki Rumah Nenek Isa
Sebanyak 89 mahasiswa Teknik Sipil ITATS (Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya) menghadiri penutupan KKN (Kuliah Kerja Nyata), Jumat (29/7/2016).
Editor: Sugiyarto
![Mahasiswa Teknik Sipil ITATS Kumpulkan Rp 47 Juta untuk Perbaiki Rumah Nenek Isa](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nenek-isa_20160729_210631.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebanyak 89 mahasiswa Teknik Sipil ITATS (Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya) menghadiri penutupan KKN (Kuliah Kerja Nyata), Jumat (29/7/2016).
Mereka berkumpul di rumah nenek bernama Isa, Jalan Sidorame 20 RT 004/ RW 001 Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Surabaya.
Acara yang berlangsung cukup singkat itu sekaligus mengundang warga setempat untuk penyerahan secara simbolis kunci rumah Isa yang telah diperbaiki mahasiswa Teknik Sipil ITATS, sebagai bentuk pengabdian.
Perbaikan rumah Isa berlangsung cukup singkat, 10 hari mulai 18 Agustus. Semua bagian rumah berlantai dua dengan ukuran 3x3 meter itu secara keseluruhan diperbaiki. Baik material rumah, hinggga perabotan yang ada.
"Saat pertama kali datang kami izin RW setempat untuk survei rumah yang akan kami perbaiki. Ada beberapa rumah yang kondisinya memang tak layak huni."
"Dan yang paling parah adalah kondisi rumah ibu Isa. Seorang nenek yang tidak punya penghasilan, hidup bersama anak perempuan, dan cucunya."
"Kondisi rumah pengap, material kayu sudah usang, rapuh. Tangga penghubung ke lantai dua juga tangga yang curam," tutur Mohamad Ferdaus, Ketua KKN Mahasiswa Teknik Sipil ITATS.
Selain membedah rumah Isa, mahasiswa dibimbing 17 dosen ITATS memberikan sejumlah perabotan lainnya. Di antaranya furniture lemari, kasur, kipas angin, dan masih banyak lagi.
Ketua Jurusan Teknik Sipil, Feri Harianto yang turut mendapingi kegiatan penutupan KKN menuturkan, kegiatan ini bagian dari visi dan misi kampus.
"Kegiatan ini juga untuk menarik empati para mahasiswa, ya salah satu proses pendidikan itu. Mau peduli dengan keadaan lingkungannya," akunya.
Selama 10 hari, sejumlah mahasiswa dibagi menjadi lima regu. Setiap hari mereka bertugas memantau perkembangan perbaikan rumah oleh tenaga profesional agar sesuai dengan perencanaan yg mereka buat. Yaitu hunian yang nyaman dan aman.
"Seluruh biaya kami, para mahasiswa yang menanggung. Kami patungan, jadi total keseluruhan adalah Rp 47 juta.
Isa, nenek pemilik rumah tampak haru. Dengan menyeka kedua matanya perempuan ini menuturkan sangat bertetima kasih kepada pihak ITATS yang telah memperhatikan rumahnya.
"Saya, anak saya, dan cucu sangat girang. Selama tinggal 30 tahun di sini keadaan kami memang seadanya karena tidak ada uang," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.