Protes Surat Habibie ke Jokowi, Mantan Anggota Dewan Ini Gelar Demo Tunggal
Aksi demo tunggal tersebut dilakukan oleh Hasan Mulachela, tokoh PPP Solo yang juga mantan anggota DPRD Solo dari Fraksi PPP.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Warga Solo ini melakukan aksi demo tunggal merespons sikap Presiden RI ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie yang mengirim surat kepada Presiden Jokowi.
Aksi tunggal itu dilakukan Sabtu (30/7/2016) sekitar pukul 11.00 WIB di bundaran Gladag, Solo, Jawa Tengah.
Aksi demo tunggal tersebut dilakukan oleh Hasan Mulachela, tokoh PPP Solo yang juga mantan anggota DPRD Solo dari Fraksi PPP.
Hasan melakukan aksinya sebagai unjuk rasa prihatin terhadap surat yang dikirim Habibie kepada Jokowi terkait penolakan hukuman mati terhadap narapidana narkoba beberapa waktu lalu.
"Saya prihatin, kenapa Habibie bisa goyah saat Indonesia diotak-atik warga asing."
"Harusnya Habibie merespons baik sikap Presiden Jokowi menerapkan kedaulatan hukum dan undang-undang yang berlaku di Indonesia," terang Hasan.
Hasan berharap, Jokowi berpegang teguh terhadap undang-undang yang berlaku.
"Dukung Jokowi!," kata Hasan kemudian berjalan memutari patung Slamet Riyadi di bundaran Gladak.
Dalam aksinya, Hasan membawa selembar poster bertuliskan "Dukung Pak Jokowi Terapkan Hukuman Mati".
Diberitakan, Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie menyurati Presiden Joko Widodo agar meninjau kembali keputusan eksekusi mati terhadap terpidana mati asal Pakistan, Zulfiqar Ali.
Saat dikonfirmasi, surat itu dibenarkan oleh Direktur Eksekutif The Habibie Center, Ima Abdulrahim.
"Benar dari Pak Habibie. Sudah (dikirim ke Presiden). Kemarin dikirim dan diterima," ujar Ima saat dikonfirmasi, Kamis (28/7/2016) malam.
Surat dari BJ Habibie itupun sempat menuai kekecewaan dari netizen.(*)