Riska, Wanita Cantik Pemandu Lagu Diciduk Saat Mau Antarkan Sabu
Dari wanita yang belum pernah berumah tangga itu, petugas mengamankan dua paket sabu seberat 0,55 gram
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Malang Imam Taufiq
TRIBUNNEWS, BLITAR - Petugas satuan Narkoba Polres Blitar menangkap seorang perempuan cantik, Riska (21), warga Kelurahan/Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar karena kedapatan membawa sabu-sabu (SS).
Dari wanita yang belum pernah berumah tangga itu, petugas mengamankan dua paket sabu seberat 0,55 gram.
"Itu kami temukan di saku celana jeans-nya. SS itu dibagi dua poket, yakni satu poket berisi 0,53, dan 0,2 gram," kata AKP Didik Suhardi, Kasat Narkoba Polres Blitar.
Menurut Didik, ia ditangkap di jalan Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Rabu (2/8/2016) malam atau sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu, ia mengendarai sepeda motor sendirian, dari arah perempatan Pos Lantas Kendalrejo, menuju ke arah Desa Tumpang.
Informasinya, wanita berambut panjang dan direbondeng itu hendak menemui seseorang.
Dugaan petugas, ia hendak bertransaksi sabu-sabu kepada pelanggannya.
"Sebenarnya, ia akan kami tangkap saat melakukan transaksi. Namun, khawatir lepas, sehingga terpaksa kami tangkap di tengah jalan," paparnya.
Untuk menangkapnya, petugas tak kerepotan.
Saat ia mengendarai sepeda motor itu, petugas langsung memepetnya.
Begitu ia berhenti, petugas langsung menggeledahnya.
Meski sempat kaget, namun ia tak melawan melainkan hanya menurut saja.
Kepada petugas, ia mengaku nekat berjualan SS karena terhimpit kebutuhan ekonomi keluarganya.
Katanya, ia mengaku punya tanggungan anak satu.
"Ia tinggal di Blitar, namun tiap hari sering berada di Gresik. Pengakuannya, ia bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah karaoke di sana," paparnya.
Untuk menjual SS, papar Didik, ia tak menjual dalam paket banyak, melainkan paket hemat yakni, hanya melayani SS dengan paket 0,2 gram atau senilai Rp 250 ribu.
"Katanya, pembeli sekarang itu yang penting bisa menikmati. Sebab, kalau dijual per poket berisi satu gram, malah nggak laku karena terlalu mahal," pungkasnya.