Polisi Periksa 3 ABK Terkait Kebakaran Kapal di Perairan Buton
"Tiga ABK sekarang lagi dimintai keterangan di Polres Muna untuk memastikan apa ada kelalaian atau memang murni kecelakaan."
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BUTON - Proses evakuasi korban KM Lintas Samudera yang terbakar di selat Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) Minggu (7/8/2016) sempat terhambat akibat air laut pasang.
Kepala Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Muna, Iptu Kaharuddin Kaedo mengungkapkan, butuh waktu lima jam untuk menyelamatkan penumpang kapal terbakar.
"Kita dorong kapal dulu karena air surut dan sisir dari pinggir untuk memastikan seluruh penumpang ditemukan. Tapi korban sudah kita ketahui di TKP," tutur Kaharuddin dihubungi, Minggu (7/8/2016) malam.
Terkait insiden itu, pihaknya tengah memeriksa tiga anak buah kapal KM Lintas Samudera.
"Tiga ABK sekarang lagi dimintai keterangan di Polres Muna untuk memastikan apa ada kelalaian atau memang murni kecelakaan atas kejadian ini," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal motor jenis Fieber terbakar di selat Buton siang tadi. Dalam insiden itu, 6 orang penumpang tewas dan 14 orang penumpang serta 3 ABK dilaporkan selamat.
Kepala Polres Muna AKBP Yudith S Hananta mengatakan, kapal fiber atau perahu motor itu bertolak dari Pelabuhan Laino Raha di Kabupaten Muna pukul 12.30 Wita menuju Maligano, Muna, dengan menggunakan 4 mesin tempel merek Yamaha 40 PK.
Sekitar pukul 13.10 Wita, kapal yang dinakhodai La Naona itu terbakar. Semua penumpangnya melompat ke laut.
"Enam penumpang yang meninggal itu kami perkirakan tidak bisa berenang karena semua penumpang dan ABK lompat ke laut setelah kapal terbakar," kata Yudith, Minggu malam.
Keenam penumpang yang meninggal itu terdiri dari 2 balita, 1 lansia, dan 3 wanita dewasa.