Dikeroyok Oknum Polisi, Hingga Kini Riski Belum Bisa Makan Karena Cidera Leher
Ibu korban, Rita Dirgahayu mengatakan, ia ingin keadilan atas perlakuan oknum melakukan tindak kekerasan tersebut kepada anaknya.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Riski Adi Putra (20) korban pengeroyokan oknum anggota polisi saat penertiban tawuran antar pelajar di SMAN 10, Sabtu (6/8/2016) lalu hingga kini belum bisa makan.
Hal ini dikarenakan ada cidera pada leher korban.
"Waktu kejadian leher saya juga sempat dipijak oleh mereka (oknum, red)," ujar Riski kepada wartawan seusai melapor, Senin (8/8/2016).
Atas kejadian tersebut, dia bersama pihak keluarga didampingi kuasa hukum, Akur Dianto mendatangi Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polresta Jambi melaporkan kejadian tersebut dengan nomor surat laporan LP /B-06/VIII/2016/ Si Propam.
Ibu korban, Rita Dirgahayu mengatakan, ia ingin keadilan atas perlakuan oknum melakukan tindak kekerasan tersebut kepada anaknya.
"Saya ingin mengusut tuntas dan minta keadilan dari perbuatan oknum anggota polisi kepada anaknya. Mereka harus dihukum. Karena anak saya bukan pelaku kriminal," tegas Rita.
Kata Rita, tak ada orangtua yang tega melihat anaknya dipukuli seperti itu. Terlebih setelah video kekerasan tersebut beredar di sosial media.
"Saya dak sanggup lihat video itu. Rasanya mau nangis melihatnya," tuturnya.
Kapolresta Jambi, Kombes Pol Bernard Sibarani mengiyakan kejadian tersebut. Disebutkannya, yang melakukan pengeroyokan tersebut anggota Sabhara Polresta Jambi.
"Kita masih melakukan penyelidikan dari kasus ini. Anggota yang melakukan dikenkan sanksi pidana," tutur Bernard kepada wartawan.(adi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.