Geng Bercadar Serang Tiga Siswa Pakai Tombak dan Airsoft Gun
Tiga siswa SMP PGRI 3 Denpasar itu menjadi korban penyerangan sekelompok orang bercadar dengan bersenjatakan air softgun dan tombak.
Editor: Dewi Agustina
Usai dioperasi dan mendapatkan pemasangan pen pada bahunya, Bagus ditempatkan di ruang pemulihan sembari menunggu tersedianya kamar untuk menjalani rawat inap.
Menurut ayah Bagus, Wayan Wasista (42), seorang dari kawanan bercadar tersebut langsung membacok bahu kanan Bagus.
Anaknya pun berteriak kesakitan sambil memegangi bahunya yang sudah mengeluarkan darah segar karena luka menganga tersebut.
Oleh temannya Bagus dibawa ke RS Bali Med.
Pihak RS Bali Med kemudian merujuk siswa kelas VIII itu ke RSUP Sanglah pukul 14.00 Wita untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Setelah anak saya sadar, kata-kata pertamanya adalah; Pak, Bagus jangan dimarahin ya," tutur Wasista, yang tak habis pikir dengan tindakan kelompok bercadar yang brutal tersebut.
Pria asal Surabaya tersebut mengaku tak memiliki firasat buruk sama sekali.
Ia menuturkan Bagus adalah anak yang tidak neko-neko dan menggunakan uang seperlunya.
Bagus juga tidak pernah terlibat dengan geng motor atau trek-trekan di jalanan.
Adapun Komang Adi, yang merupakan teman dekat Bagus, mendapatkan luka sepanjang 12 cm di bagian kepalanya.
Usai mendapatkan operasi sejak pukul 06.00 Wita, Komang Adi sudah dapat diperbolehkan pulang oleh dokter di rumah sakit.
"Anak saya memang berteman dekat dengan Komang Adi, namun kalau Putu Krisna mereka hanya satu sekolah dan baru tahu pas sama-sama di rumah sakit," kata Wasista yang menemani istrinya menjaga Bagus di Sanglah.
Orangtua korban sudah melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Kuta Utara, kemarin. Mereka pun berharap polisi bisa segera menangkap para pelaku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.