Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Pengamen Asal Bandung yang Membuat Kagum

Nama Plago sendiri merupakan singkatan dari Planet Dago, tempat mereka nongkrong sebelum berubah fungsi menjadi hotel.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Empat Pengamen Asal Bandung yang Membuat Kagum
TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Plago yang anggotanya anak jalanan asal Kota Bandung sedang menunjukkan kemampuanya di Jalan Merdeka, Kota Bandun, Jumat (12/8/2016) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tak semua anak jalanan (anjal) menggangu keamanan dan ketertiban. Empat sekawan anjal asal Kota Bandung ini justru mengundang decak kagum para pengguna jalan.

Mereka Ari Zona (25), Zulki Bilal (22), Tibi (17), dan Dedi Saputra (15). Keempatnya tergabung dalam satu kelompok bernama Plago.

Nama Plago sendiri merupakan singkatan dari Planet Dago, tempat mereka nongkrong sebelum berubah fungsi menjadi hotel.

"Kami nongkrong sejak 2010. Tapi tidak selalu bersama, biasanya kumpul itu tidak disengaja," kata Ari ketika berbincang di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (12/8/2016).

Keempatnya menjadi perhatian lantaran video aksi mereka tersebar di media sosial dan menjadi viral. Mereka memainkan musik instrumen dengan alat musik seperti gitar, biola, dan djembe dalam video berdurasi sekitar 2 menit itu. Keempatnya begitu mahir memainkan alat musik tersebut

"Video itu direkam pada 2014 di kantor Pos Jalan Merdeka. Direkam sama pengunjung kantor pos waktu kami lagi ngamen. Cuman beredarnya pada 2015. Makanya Dedi di video itu lebih kecil ketimbang sekarang," kata Ari.

BERITA REKOMENDASI

Ari mengatakan, Plago terbentuk tanpa disengaja. Mereka pun jarang mengamen di jalanan seperti anjal lainnya. Mereka hanya sesekali mengamen di jalanan jika sedang berkumpul bersama tanpa mencari target.

"Kami mengamen itu karena hobi. Bukan mengharapkan uang semata, tapi kami ingin dihargai saja. Uang itu bonus," kata Ari.

Ari mengaku, kemampuannya bermain gitar diperolehnya di jalanan. Termasuk juga, kata dia, kemampuan Zulki dan Dedi dengan biolanya serta Tibi dengan djembenya. Mereka belajar sejak turun ke jalan untuk mengamen.

"Kami sejak usia SD sudah turun ke jalan. Kami memang sudah saling kenal sejak kecil. Waktu itu kami mengamen karena untuk bantu orang tua juga," kata Ari.

Ari mengaku, setiap personil Plago tak terikat dalam satu kelompok saja. Masing-masing personil Plago bebas bergabung dengan kelompok musik lainnya. Ia pun sempat bergabung dengan kelompok musik lainnya untuk manggung di event tertentu.


"Kalau kami ini baru manggung di acara pernikahan atau di kafe-kafe. Tapi tidak sering," kata Ari.

Ari mengaku, Plago bisa memain puluhan lagu instrumen. Plago pun bisa memainkan sejumlah lagu dengan vokalnya. Keempat anjal ini hapal lagu populer pada zaman dulu hingga lagu yang populer saat ini.

"Ada ribuan daftar lagu yang kami hapal," kata Ari. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas