Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petani di Galus Sumringah, Harga Kakao Tembus Rp 32 Ribu Per Kilogram

Dua dari 11 kecamatan di Galus merupakan sentra penghasil kakao terbanyak, sedangkan kecamatan lainnya didominasi tanaman sere wangi, jagung dan kopi.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Petani di Galus Sumringah, Harga Kakao Tembus Rp 32 Ribu Per Kilogram
ksupointer
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BLANGKEJEREN - Harga salah satu harga komoditi unggulan baru Kabupaten Gayo Lues (Galus), kakao (coklat) mulai naik dalam dua pekan terakhir ini, dari Rp 22.000 menjadi Rp 32.000 per kilogram.

Sebelumnya, harga sempat anjlok, hanya Rp 15.000/kg.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah petani kakao di Kecamatan Putri Betung dan Pining harga kakao sudah mulai membaik.

Dua dari 11 kecamatan di Galus ini merupakan sentra penghasil kakao terbanyak, sedangkan kecamatan lainnya didominasi tanaman sere wangi, jagung dan kopi.

“Harga kakao kering berkisar Rp 32.000/kg, naik dari sebelumnya Rp 22.000 sekilo, tetapi sebagian besar petani kakao belum memasuki musim panen,” kata Rabusin dibenarkan sejumlah petani kakao lainnya di Kecamatan Putri Betung, Jumat (12/8/2016) petang.

Dia menjelaskan Putri Betung juga penghasil kemiri, selain kakao yang baru dikembangkan para petani dalam satu dekade terakhir ini.

Tamrin, salah seorang petani kakao di Pining mengungkapkan harga kakao di kecamatannya yang merupakan salah satu kawasan terisolir di Galus berkisar Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu sekilo.(serambi indonesia/c40)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas