Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Kecamatan Mane Resah Tanaman Padi Dirusak Kawanan Gajah Liar

Kawanan gajah liar berjumlah 17 ekor merusak tanaman padi di areal sawah lereng gunung Gampong Turu Cut, Kemukiman Lutueng, Kecamatan Mane.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Warga Kecamatan Mane Resah Tanaman Padi Dirusak Kawanan Gajah Liar
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO
Patroli mencegah konflik gajah dengan manusia di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Kawanan gajah liar berjumlah 17 ekor merusak tanaman padi di areal sawah lereng gunung Gampong Turu Cut, Kemukiman Lutueng, Kecamatan Mane, Pidie.

Kawanan hewan dilindungi negara itu telah 15 hari berkeliaran di lokasi sawah warga.

Hingga kini, Pemkab dan instansi terkait, belum menggiring hewan itu keluar dari kawasan pertanian.

Imuem Mukim Lutueng, Kecamatan Mane, Sulaiman, kemarin mengatakan, warga mencoba mengusir hewan berbadan besar itu dengan membunyikan mercon.

"Tapi, kawanan gajah tidak mau berpindah dari lokasi dan merusak sawah milik dua warga. Jika tak segera diusir dari kawasan ini, akan banyak lagi sawah warga yang akan menjadi korban," kata Sulaiman.

Menurutnya, kawanan gajah berjumlah 17 ekor ini kini memisahkan diri menjadi empat kawanan, dan turun ke lokasi persawahan secara bergantian.

Sulaiman khawatir, gajah akan mengamuk saat diusir warga dan kemudian menyerang permukiman. Apalagi lokasi yang didatangi gajah dengan rumah penduduk di gampong terdekat hanya berjarak satu kilometer.

Berita Rekomendasi

"Kami telah melaporkan kepada Camat Mane supaya dilakukan penggiringan dengan gajah jinak oleh CRU Mane. Tapi sampai kini belum ada aksi apa pun," katanya.

Camat Mane, Junaidi, mengatakan upaya menggiring kawanan gajah ini wewenang Dishutbun Pidie.

"Padahal Dishutbun Pidie telah menempatkan empat ekor gajah jinak di CRU Mane, untuk menggiring gajah liar yang mengganggu warga," kata Junaidi.

Junaidi tak menjelaskan apakah dirinya telah berkoordinasi dengan Dishutbun atau belum.

Namun kepada Serambi (Tribunnews.com Network), ia mengaku kesal, sampai kini petugas CRU belum bertindak untuk menggiring kawanan gajah liar, seperti yang dikeluhkan warganya.

"Padahal, keberadaan CRU dibiayai dengan dana APBK Pidie. Seharusnya pihak CRU menindaklanjuti dengan cepat untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar dari pihak warga," katanya. (naz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas