Bupati Anas Target Turunkan Angka Kemiskinan di Banyuwangi
Menurut Anas memaknai kemerdekaan ini dengan upaya yang harus dilakukan untuk membuat orang lain bahagia.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - HUT Kemerdekaan RI ke 71 menjadi momentum bagi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menargetkan jumlah kemiskinan dan kesenjangan kesejahteraan penduduk di Banyuwangi terus turun.
“Karena bagi kami makna kemerdekaan itu adalah membahagiakan orang lain. Membahagiakan orang itu artinya luas, salah satunya dengan kerja keras agar berhasil dan orang lain merasakan," kata Anas, Rabu (17/8/2016).
Menurut Anas memaknai kemerdekaan ini dengan upaya yang harus dilakukan untuk membuat orang lain bahagia.
Untuk mewujudkan itu, maka setiap orang harus bekerja keras.
Sebagai seorang pemimpin daerah, maka yang dilakukan Anas antara lain dengan mengurangi kemiskinan agar bisa membuat orang bahagia lebih banyak.
Selain itu, imbuh dia, pendidikan juga perlu diperbaiki supaya lebih banyak warga yang bisa mengakses pendidikan lebih tinggi.
"Kalau semakin sedikit orang miskin, tentunya akan lebih banyak warga yang lebih sejahtera. Kalau pendidikan terus bagus, saya kira lebih banyak pula orang yang bahagia karena bisa meraih cita-citanya,” ujar Anas.
Anas menargetkan akan mengurangi angka kemiskinan dan disparitas kesejahteraan di Banyuwangi. Bagi Anas, dua hal ini menjadi penting agar lebih banyak warga yang lebih sejahtera.
“Angka kemiskinan di Banyuwangi trendnya turun terus. Target kami kemiskinan harus di bawah 9 persen, dan target indeks gini 0,28. Dengan kondisi ekonomi global seperti ini, mudah-mudahan semua target kita bisa tercapai. Syaratnya, semua pihak harus bergotong royong untuk mencapainya,” kata Anas.
Lewat sejumlah program-program penanganan kemiskinannya, Banyuwangi berhasil menurunkan kemiskinannya dengan signifikan.
Angka kemiskinan berhasil berkurang dari yang tahun 2010 mencapain 20,4 persen, pada 2015 sudah turun menjadi 9,2 persen.
Indeks Ketimpangan atau Gini Ratio Banyuwangi sudah turun dari 0,33 menjadi 0,29. Gini ratio adalah indeks ketimpangan yang diukur dari skala 0 sampai 1. Semakin mendekati nol, semakin baik.
Berdasarkan data BPS, pendapatan per kapita warga melonjak 80 persen dari Rp20,8 juta per tahun pada 2010 menjadi Rp37,5 juta per tahun pada 2015. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) naik 85% dari Rp 32,4 triliun (2010) menjadi Rp60,2 triliun (2015). (surya/haorrahman)