Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri

TRIBUNNEWS.COM, SINJAI - Murid SDN 45 Boja, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan masih menempati sekolah yang beralaskan tanah liat, dinding seng yang bocor-bocor.

Setiap hari siswa juga harus menempuh jalan tanah karena di kawasan ini tak ada pembangunan jalan dari pemerintah.

Jika musim hujan, tentu saja kondisi tanah yang licin dan berlumpur harus di tempuh warga untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Sudah 71 tahun Indonesia merdeka tetapi penduduk di kampung ini menggunakan jalan tanah liat tanpa pengerasan dan jalan cor beton atau aspal.

Tak hanya itu, sebagian warga menggunakan listrik cantolan dan menggunakan pelita pada malam hari jika tak mampu beli genset.

"Sudah banyak caleg dan tim sukses calon bupati dan gubernur setiap mau pemilihan menjanjikan perubahan tapi sampai sekarang belum ada pak," tutur salah seorang ibu rumah tangga bernama Tia, Rabu (17/8/2016).

Oleh pemerintah di Sinjai tengah kesulitan membangunkan fasilitas di kampung Boja yang berpenduduk 300 orang itu karena pihak Kehutanan menyebut perkampungan tersebut masuk area hutan lindung.

Warga setempat berharap agar pemerintah mampu membangunkan fasilitas jalan dan sarana sekolah, listrik serta masjid agar pendidikan di kampung penghasil gula merah itu tidak terbelakang sumber daya manusianya. (*)