Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

''Saya Ingatkan TNI AU Untuk Menghentikan Kekerasan, Atau Kami Satukan Barisan''

''Tidak perlu ada lagi kegaduhan, sudah cukup penderitaan masyarakat,'' ujarnya.

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in ''Saya Ingatkan TNI AU Untuk Menghentikan Kekerasan, Atau Kami Satukan Barisan''
TRIBUN MEDAN/JEFRI SUSETIO
Pahala Napitupulu menyampaikan orasi dihadapan masyarakat di Upacara Kemerdekaan, di Sari Rejo, Medan Polonia, Sumut. 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo, Pahala Napitupulu meminta seluruh masyarakat untuk menahan diri agar tidak ada lagi kegaduhan antara personel TNI AU dengan masyarakat Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, Sumatera Utara.

"Tidak perlu ada lagi kegaduhan, sudah cukup penderitaan masyarakat," ujarnya saat upacara kemerdekaan, di Lapangan Tembak Sari Rego, Medan Polonia, Rabu (17/8/2016).

Namun begitu ia juga mengingatkan kepada TNI AU untuk menghentikan kekerasan, karena masyarakat siap bersatu melawan jika kekerasan kembali terjadi.

"Tapi saya ingatkan TNI AU untuk menghentikan kekerasan atau kami satukan barisan membentuk perlawanan rakyat. Tiada damai tanpa perang," sambungnya. 

Upacara bendera tersebut dihadiri tiga anggota Komisi II, DPR seperti Ahmad Reza Patria, Diah Pitaloka dan Arteria Dahlan.

Ia juga menyatakan masyarakat tetap sabar dan menahan diri dan tak mudah terprovokasi.

Berita Rekomendasi

"Cukup banyak kerugian masyarakat akibat penyerangan. Mobil yang terparkir dirusak, puluhan sepeda motor rusak dan uang kota amal masjid diambil. Ampuni mereka tapi ingat proses hukum tetap berjalan," katanya.

Ia menjelaskan, ratusan personel TNI AU menyiksa masyarakat yang beribadah secara brutal. Mereka masuk ke dalam masjid gunakan sepatu dan menyiksa jamaah yang berada di dalam.

"Yang menurut informasi saya terima di tayangan CCTV di media sosial ada penyiksaan kebrutalan. Kami berharap anggota DPR mengunjungi para korban penyerangan," ujarnya.

Dia menuturkan, satu masyarakat masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Apalagi, proyektil masih berada di dalam tubuh.

"Masih ada proyektil di dalam tubuh seorang masyarakat, bila tidak dilaporkan ke polisi terkait masalah ini, maka polisi tidak mau jadi saksi. Pada hari ini juga kami akan perlihatkan korban-korban penganiayaan," katanya.(tio)
 

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas