Tewasnya Artis Bali di Tangan Suami Berawal dari Foto
Sumerta mengatakan, kemarahannya pada sang istri disebabkan sang istri yang kerap dipanggil Menik Gunung Payung (Menik GP), marah-marah terhadapnya.
Editor: Dewi Agustina
Usai kepalanya dibenturkan, Menik mencoba bangkit dan beranjak menuju kamar mandi dengan sempoyongan, diikuti suaminya.
Sampai di pintu kamar mandi, Menik jatuh tersungkur dengan posisi badan terlentang. Kepalanya mengeluarkan darah.
Melihat hal itu, Sumerta sempat tak sadarkan diri.
Saat kembali siuman, Sumerta mendekati tubuh Menik dan memeriksa denyut nadi serta membuka kelopak matanya.
"Menurut pengakuan tersangka, saat itu korban sudah dalam keadaan meninggal," ujar Wisnu.
Dalam kondisi pikiran yang kalut, Sumerta menelepon salah seorang keluarga korban, yaitu Putu Sarmawan (48), untuk memberitahukan kejadian tersebut.
Terkejut mendengar informasi itu, Sarmawan lantas bergegas ke TKP (Tempat Kejadian Perkara), yaitu rumah Sumerta.
Sesampainya di TKP, Sumerta menceritakan pertengkarannya dengan korban hingga bagaimana kekhilafannya muncul sampai dirinya menganiaya korban.
"Kepala lingkungan perumahan yang mendengar kejadian tersebut lalu menghubungi Kepala Dusun Padang Sumbu Tengah. Kepala dusun yang meneruskan informasi kejadian tersebut kepada bintara kamtibmas dari kepolisian. Setelah itu, Tim Identifikasi melakukan olah TKP," jelas Kompol Wisnu.
Dugaan sementara, korban tewas akibat perdarahan di kepala.
Untuk lebih memastikan penyebab kematian, pihak kepolisian berencana untuk melakukan autopsi terhadap jenazah korban.
"Kami dari keluarga akan coba berunding dengan polisi agar sekiranya tidak perlu diautopsi. Karena tidak elok dilihat saat proses pemandian jenazah nanti," ujar kakak ipar korban, Ketut Widia (53), ketika ditemui, Rabu (17/8/2016) sore di TKP.
Anak angkat Sumerta dan Menik, yakni PNA, hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan kepergian sang ibu.
Dukungan moral terhadap pelajar kelas 1 SMP ini mengalir dari rekan-rekan orangtua angkatnya dan juga dari tetangga.
Setelah kejadian ini, keluarga besar orangtuanya menitipkan PNA di rumah saudara.