Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lalare Orkestra, Penjaga Tradisi Musik Lokal bagi Anak-Anak Banyuwangi

Suara musik tradisional, terdengar sangat berirama. Perpaduan alat musik seperti gendang, rebana, saron, angklung, dan lainnya terdengar rancak.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Lalare Orkestra, Penjaga Tradisi Musik Lokal bagi Anak-Anak Banyuwangi
Surya/Haorrahman
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, bersama anak-anak Lalare Orkestra berlatih 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Suara musik dari berbagai alat musik tradisional, terdengar sangat berirama. Perpaduan alat musik seperti gendang, rebana, saron, angklung, dan lainnya terdengar rancak.

Tidak diduga ternyata pemain-pemainnya adalah anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banyuwangi.

Mereka adalah Lalare Orkestra atau orkestra anak-anak. Orkestra merupakan kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Namun untuk Lalare Orkestra, alat-alat musik yang digunakan adalah alat musik tradisional.

Ada lebih dari seratus anak-anak SD hingga SMP yang masuk di Lalare Orkestra. Tidak hanya musisi, juga ada penarinya.

Mereka berusia sekolah mulai dari 8 hingga 13 tahun, yang membawakan musik tradisional daerah Banyuwangi.

Mereka dilatih oleh para seniman-seniman yang tergabung di Dewan Kesenian Banyuwangi (DKB), seperti Sayun Sisiyanto, Moch Syaiful, Yoris DD, Ribut Kalembuan dan M Ikwan.

Menurut salah satu pelatih, Ribut, Lalare Orkestra ini terbentuk sekitar satu tahun lalu. Saat itu, DKB menggelar workshop membuat angklung.

Berita Rekomendasi

Lalu tercetuslah wacana DKB menginginkan agar kesenian alat-alat musik tradisional Banyuwangi bisa terjaga, dan dimainkan oleh anak-anak.

"Saat itu DKB memiliki wacana untuk membuat orkestra yang diisi oleh anak-anak. Ternyata Pemkab menyetujui," kata Ribut.

Akhirnya DKB bersama Dinas Pendidikan, membentuk orkestra yang diisi oleh anak-anak sekolah. Selama 6 bulan Lalare Orkestra berlatih secara berpindah-pindah.

Pernah di Kemiren, kadang di sekolah-sekolah. Lalu Lalare Orkestra tampil di acara Pemkab. Ternyata, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terpikat dengan penampilan mereka.

"Ternyata tidak berapa lama, kami diminta untuk tampil di Banyuwangi Festival," kata Ribut.

Sejak saat itulah, nama Lalare Orkestra terus berkibar di Banyuwangi. Ribut mengatakan, untuk personel merupakan hasil seleksi dari Diknas. Ini karena sekolah-sekolah di Banyuwangi banyak yang mengajarkan alat-alat musik tradisional.

"Anggota di Lalare Orkestra ini mayoritas telah mempunyai dasar memainkan alat musik tradisional," kata Ribut.

Meski demikian, untuk memadukan mereka menjadi orkestra yang menarik, dibutuhkan kesabaran yang ekstra.

"Namanya juga anak-anak, kami harus sabar untuk melatih mereka," kata Ribut.

Kini penampilan Lalare Orkestra ditunggu-tunggu. Berdasarkan jadwal, Lalare Orkestra akan tampil di Festival Anak-Anak, 24 September mendatang.

Di kalangan musisi nasional musik perkusi Banyuwangi diyakini salah satu yang sangat berpengaruh di Indonesia.

Pukulan-pukulan khas perkusi Banyuwangi banyak dijadikan rujukan inspirasi bagi kekayaan musik nasional.

Dengan Lalare Orkestra terus menumbuhkan dan menjaga keberlangsungan musik trasidional Banyuwangi yang mulai tergerus musik moderen saat ini.

Bupati Banyuwangi, Adullah Azwar Anas mengatakan, ini bisa menjadi gairah siswa siswi Banyuwangi untuk melestarikan musik-musik tradisonal.

"Ini sebagai upaya agar anak-anak mencintai musik tradisonal dan akan terus mengembangkannya," kata Anas. (haorrahman)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas