Mengamuk akibat Mabuk Zenit, Amat Tewas di Tangan Adiknya
Gara-gara mabuk zenit, Muhammad alias Amat Picis (39) akhirnya kehilangan nyawa. Parahnya lagi, dia meregang nyawa di tangan adiknya sendiri.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Gara-gara mabuk zenit, Muhammad alias Amat Picis (39) akhirnya kehilangan nyawa.
Parahnya lagi, dia meregang nyawa di tangan adiknya sendiri, Iwan alias Iwan Sasi (30).
Pembunuhan satu keluarga ini terjadi di rumah tinggal keduanya di Jalan Sungai Baru Gang 21 Banjarmasin Tengah, Jumat (19/8/2016) malam.
Saat itu, diketahui Amat Picis (korban) sebelumnya menelan banyak pil memabukkan zenit dan mengamuk di rumahnya.
"Amat datang ke rumah dalam keadaan mabuk berat, dia habis nelan pil zenit. Dia mengamuk hais-habisan di rumah seperti orang kesetanan. Kaca-kaca dipecahnya," ujar kakak korban yang juga kakak pelaku, Aprina saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Ulin Banjarmasin.
Tak cuma itu, bahkan Amat Picis juga menendang orang yang ada di rumah, termasuk sang ibu Halimah serta adik-adiknya.
Pelaku yang juga adik korban, Iwan Sasi yang saat itu juga sedang berada di dalam rumah rupanya terpancing emosi melihat kelakuan sang kakak.
"Ibu sempat membawa adik-adik saya yang masih kecil ke tempat tetangga. Rupanya Amat dan Iwan berkelahi saat keduanya tertinggal di dalam rumah," tambahnya.
Perkelahian bahkan berlanjut hingga di luar rumah. Keduanya sempat kejar-kejaran saat itu.
Tak dinyana perkelahian itu berujung maut. Iwan Sasi diduga menggunakan sebuah batu dan kayu untuk menghabisi nyawa kakaknya yang masih dalam keadaan mabuk berat.
Pelaku saat ini sudah diamankan oleh pihak Polsek Banjarmasin Tengah dan masih dalam pemeriksaan intensif.
Kapolsek Banjarmasin Tengah Komol Uskiansyah membenarkan perihal pembunuhan yang menewaskan Muhammad alias Amat Picis oleh adiknya sendiri, Iwan Sasi.
"Korban Amat Picis datang ke rumah dalam kondisi mabuk sambil mengamuk, kemudian ditegur oleh pelaku Iwan Sasi. Namun korban tidak terima kemudian terjadi perkelahian dengan menggunakan alat bantu berupa kayu dan batu," jelasnya.
Korban mengalami luka robek di kepala. Sempat dibawa ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin, tapi nyawa korban tak tertolong. (Rahmadhani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.