Tak Ada Tanda Mencurigakan saat Mahasiswi yang Ditangkap Otoritas Turki Berlebaran di Demak
Dwi adalah anak dari anggota Kodim 0717 Purwodadi, Koramil 15 Gubug.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN - Komandan Kodim 0717 Purwodadi, Letkol Arh Jan Piter Gurning mengatakan, dirinya sudah menghubungi pihak KBRI di Turki terkait tertangkapnya Dwi Puspita Ari Wijayanti (21) oleh otoritas di Turki.
Dwi adalah anak dari anggota Kodim 0717 Purwodadi, Koramil 15 Gubug. Ia ditangkap oleh otoritas Turki terkait dugaan keterlibatan dengan Kelompok Fethullah Gulen.
"Saya sudah menghubungi pihak KBRI di Turki. Mereka sudah mengupayakan bantuan hukum. Hanya saja hingga saat ini mereka belum bisa bertemu dengan mahasiswi asal Indonesia yang ditangkap oleh otoritas di Turki itu," ungkap Piter kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), Sabtu (20/8/2016).
Dikatakan Piter, putri dari anggotanya itu hanya sebatas melanjutkan studi ke Turki setelah memperoleh beasiswa pendidikan.
Alumnus SMAN 2 Semarang itu berangkat ke Turki mengambil jurusan Sastra Turki melalui program beasiswa perusahaan Al Firdaus, kerja sama dengan Yayasan Semesta Gunung Pati, Semarang mulai tahun 2013.
"Saat pemeriksaan oleh otoritas di Turki, Dwi Puspita saat itu sedang berada di kos. Penghuni kos disana berasal dari berbagai negara. Nah otoritas disana menemukan dokumen-dokumen terkait Fethullah Gulen. Itu informasi yang saya peroleh dari KBRI di Turki," terang Piter.
Hasil keterangan yang Piter peroleh dari orangtua Dwi Puspita, menerangkan, bahwa yang bersangkutan selama ini dikenal berprestasi serta berkepribadian baik.
"Siapa sih yang nggak mau memperoleh beasiswa pendidikan ke luar negeri. Lebaran kemarin Dwi Puspita sempat pulang ke rumah dan tak ada tanda-tanda mencurigakan. Dia cerdas dan hormat kepada orangtuanya. Pihak keluarga sangat syok dengan kabar ini. Mereka hanya berharap anaknya dikembalikan kepada orangtua," ujar Piter.