Penataan Sisi Selatan Stasiun Tugu Yogyakarta Dimulai September
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 menyiapkan lahan pengganti untuk pedagang di sisi selatan Stasiun Tugu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 menyiapkan lahan pengganti untuk pedagang di sisi selatan Stasiun Tugu lantaran Panitikismo Keraton Yogyakarta belum memberikan jawaban atas relokasi pedagang.
Seperti diketahui, trotoar di sisi selatan Stasiun Tugu akan dijadikan jalur pedestrian untuk mendukung revitalisasi Malioboro.
Konsekuensinya, pedagang di sisi selatan Stasiun Tugu yang menempati lahan tersebut harus pindah.
Executive Vice President PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Hendy Helmi mengaku telah menyiapkan lahan pengganti untuk pedagang kembali melakukan aktivitas bisnis. Namun hal itu merupakan opsi kedua jika Panitikismo tak memberikan solusi.
"Karena tidak mungkin kita carikan tanah untuk relokasi pedagang, kita tidak punya tanah. Makanya kami meminta solusi ke Panitikismo," ujar Hendy, Senin (29/8/2016).
Dia pun mengungkapkan, lahan yang disiapkan untuk para pedagang berada di lahan kosong yang berada di samping Stasiun Tugu. Namun PT KAI akan menerapkan sistem sewa lahan dengan jangka waktu yang cukup lama untuk pedagang.
"Jadi kan lebih enak, beli sewa selama 30 tahun di kawasan itu. Kita buatkan tempat untuk mereka, mereka kita utamakan menempati lahan itu," jelasnya.
Menurut Hendy untuk merealisasikan lahan itu, pedagang diharap bersedia untuk pindah dari sisi selatan Stasiun Tugu terlebih dahulu. Dia menegaskan, penataan sisi selatan Stasiun Tugu akan dilakukan pada bulan September 2016.
"Bagaimana bisa dibangun (lahan untuk pedagang) kalau pedagang tidak mau pindah. Kita berharap penataan sisi selatan beres tahun ini," katanya.
Dia menambahkan, penataan sisi selatan tersebut akan dilanjutkan dengan penataan kawasan Stasiun Tugu secara keseluruhan hingga 2019. Lahan yang akan digarap seluas 20 hektar dengan dana yang diperoleh dari investor lokal.
"Jadi pembangunan kawasan Stasiun Tugu nggak setengah-setengah. Mulai sekarang hingga Januari 2017 nanti, kita akan menandatangani nota kesepahaman dengan pihak terkait," papar Hendy.
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, pertemuan kedua antara dirinya dengan PT KAI masih belum menemukan titik temu terkait solusi pemindahan pedagang.
Namun dia memastikan, Pemkot Yogyakarta dan PT KAI sudah setuju bahwa pedagang hanya akan ditata.
"Kita sepakati akan menggusur kemiskinan, bukan menggusur orang. Sekarang masih kita cari solusinya," ucap Haryadi.
Dia menambahkan, kantor kecamatan, Koramil, dan Polsek Gedongtengen yang terdampak penataan stasiun tak jadi dipindah ke sekitar Jalan Dagen atau di dekat SD Netral. Sebab menurutnya, akses lokasi tersebut dinilai terlalu sempit.
"Kita masih pikirkan lagi mau dipindah ke mana. Yang di Dagen itu aksesnya terlalu kecil. Sedangkan mobilitas di kantor itu bisa dikatakan tinggi," paparnya.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengatakan, pedagang di sisi selatan Stasiun Tugu memang sepantasnya direlokasi, bukan digusur. Sebab pedagang tersebut telah menempati lahan itu selama puluhan tahun.
"Saat saya kecil dan naik kereta di Stasiun Tugu, mereka sudah ada. Tentu solusi terbaik diperlukan untuk para pedagang itu. Saya berharap ada titik temu antara Pemkot dengan PT KAI," kata Tion.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.