Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Geruduk Kejati dan Polda Riau, Mahasiswa Desak Usut Korupsi di Bengkalis

Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Perjuangan Mahasiswa Bengkalis berunjukrasa ke Kejati dan Ditreskrimsus Polda Riau, Kamia (1/9/2016).

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Sugiyarto
zoom-in Geruduk Kejati dan Polda Riau, Mahasiswa Desak Usut Korupsi di Bengkalis
Tribun Pekanbaru/ Budi Rahmat
Unjukrasa mahasiswa di Kejati dan Ditreskrimsus Polda Riau minta usut dugaan korupsi di Kabupaten Bengkalis, Kamis (1/9/2016) 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Perjuangan Mahasiswa Bengkalis berunjukrasa ke Kejati dan Ditreskrimsus Polda Riau, Kamia (1/9/2016).

Membentang spanduk berisi aspirasi terkait korupsi, massa aksi mendesak dilakukan pengawasan dugaan korupsi yang dilakukan Wakil Bupati Bengkalis.

Selain berorasi, massa juga melakukan aksi teaterikal yang menggambarkan dugaan korupsi yang dilakukan pejabat di lingkup Pemkab Bengkalis.

Beberapa aspirasi yang diaampaikan, segera menetapkan Wakil Bupati Bengkalis sebagai tersangka korupsi karena diduga terindikasi kuat telah melakukan tindak pidana korupsi penyuapan alih fungsi lahan, pengaturan proyek serta korupsi dalam proyek pengadaan dan pemasangan pipa transmisi sebesar Rp 3,4 miliar.

" Kami mendesak pejabat Bengkalis dan Riau pad umumnya yang jelas terlihat korupsi sebaiknya mengundurkan diri," ujar Koordinator Aksi, Romi Syahputra.

Di Kejati Riau massa aksi diterima Kasipenkum, Muspidauan.

Menanggapi aspirasi massa, Muspidauan menyatakan pihaknya (Kejati) akan menindaklanjutinya.

Berita Rekomendasi

Muspidauan  juga menyampaikan terimakasihnya pada massa aksi yang terus melakukan pengawasan pada dugaan korupsi yang dilakukan pejabat.

Sementara itu di Ditreskrimsus Polda Riau, massa diterima Kasubnit I, AKBP Iswandi.

" Apa yang menjadi aspirasi akan kami tanggapi. Yakinlah, kami (Polda Riau) akan menindaklanjutinya," terang Iswandi.

Puas mendapat respon dan tanggapan dari kedua instansi vertikal tersebut, massa membubarkan diri.(*).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas