Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Virus Zika Mengancam, Bandara Husein Sastranegara Pasang Alat Pemindai Suhu Tubuh

Merebaknya virus zika di Singapura disikapi sejumlah bandara di Indonesia dengan memasang alat termoscanner atau pemindai suhu tubuh.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Virus Zika Mengancam, Bandara Husein Sastranegara Pasang Alat Pemindai Suhu Tubuh
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah penumpang menunggu di ruang check in counter terminal baru Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu (6/4/2016). Terminal baru bernuansa art gallery tersebut resmi dioperasikan dengan dilengkapi fasilitas tempat bermain anak, ruang istirahat, food court, ruang ibu dan anak, ruang pijat, dan fasilitas internet. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Merebaknya virus zika di Singapura disikapi sejumlah bandara di Indonesia dengan memasang alat termoscanner atau pemindai suhu tubuh.

Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat, melalui hal serupa dengan memasang alat pemindai suhu tubuh tersebut pada Kamis (1/9/2016) pagi.

"Pagi ini KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) memasang alat semacam pemindai suhu di kedatangan internasional dan seluruh penumpang internasional. Khususnya dari Singapura akan dimonitor," kata General Manager Bandara Husein Sastranegara Bandung, Dorma Manalu, melalui sambungan telepon.

Ia mengakui Bandara Husein Sastranegera menjadi salah satu pintu masuk utama wisatawan asal Singapura.

Merebaknya virus tersebut, bukan hanya wistawan asal Singapura yang dipantau tapi juga penumpang internasional yang datang dari Singapura, serta penumpang lainnya.

"Alat ini lebih kepada antisipasi. Harapannya tentu tidak ada yang terdeteksi," kata dia.

BERITA TERKAIT

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis virus zika disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti yang ditandai dengan keluhan di antaranya demam dengan gejala dua hingga tujuh hari.

Belum ada obat atau vaksin untuk virus yang pertama diidentifikasi terjadi di Uganda pada 1947 tersebut.

Penyebaran virus yang mirip penyakit demam berdarah dengue (DBD) itu, telah terjadi di sejumlah negara di kawasan Afrika, Amerika, dan Asia Pasifik.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas