Diduga Ikut Monopoli SIM, Komisi A Sidak Medan Safety Driving Centre
Komisi A DPRD Kota Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Medan Safety Driving Centre (MSDC) di Jl Bilal, Medan Timur.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Komisi A DPRD Kota Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Medan Safety Driving Centre (MSDC) di Jl Bilal, Medan Timur, Senin (3/9/2016).
Sidak ini dilakukan anggota dewan karena kerap mendapat keluhan masyarakat terkait pengurusan sertifikat guna persyaratan mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satuan Lalulintas Polresta Medan.
Saat anggota Komisi A menyambangi tempat pengurusan sertifikat mengemudi itu, seorang lelaki mengaku Plt Kepala Cabang MSDC, Thomson tampak begitu gugup.
Ketika berada di ruang kerjanya, Thomson yang mengenakan kemeja biru berlogo Satlantas hanya terdiam.
"Kami sering mendapat keluhan dari masyarakat tentang pengurusan sertifikat di sini. Masa, hanya untuk mengurus sertifikat saja harus menghabiskan biaya ratusan ribu," ungkap Ketua Komisi A DPRD Kota Medan, Robi Barus, Senin (3/9/2016).
Dalam hal pengurusan sertifikat ini, anggota dewan menilai MSDC diduga terlibat monopoli pembuatan SIM. Selama ini, masyarakat yang hendak mengurus SIM harus melampirkan sertifikat mengemudi.
"Kami sudah mengecek di lapangan, kalau MSDC bilang ini enggak ada kaitannya dengan Satlantas, kenapa mengurus SIM harus ada sertifikat dari sini," kata Robi dengan suara lantang.
Thomson yang sejak awal dicecar berbagai pertanyaan oleh anggota dewan terlihat gelagapan. Ia tampak begitu kebingungan dengan menyebut semua urusan dan tanggung jawab ada di atasannya. (ray/tribun-medan.com)