Luki Terpaksa Menjambret untuk Menafkahi Anak Istrinya
Luki tahu kalau menjambret itu salah, namun ia kehabisan akal untuk menafkahi anak istrinya.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Luki (29) mengaku menyesal setelah diamankan Satreskrim Polsek Batuampar karena kedapatan menjambret di kawasan Bengkong. Hal yang membuat ia sedih yakni jauh dari buah hatinya yang masih belia.
Luki yang ditemui saat ekspose di Mapolsek Batuampar, Selasa (6/9/2016) siang mengatakan, ia memilih bergabung dalam komplotan jambret ini karena belum mendapatkan pekerjaan tetap. Kebetulan dia bertemu teman satu kampungnya yang bekerja sebagai penjambret di Batam.
"Awalnya saya minta gabung karena nggak punya kerjaan. Sudah tiga kali saya minta gabung, dia mengizinkan saya ketika saya terus mengeluh tidak ada uang," kata dia.
Luki tahu kalau pekerjaan itu salah, namun ia kehabisan akal untuk menafkahi anak istrinya. Asalkan dapur terus mengepul, aksi kejahatan pun dilakukan Luki. Dia bergabung di kelompok jambret karena tergiur mendapatkan uang dengan cepat.
"Saya tinggal di Tanjunguma, punya anak satu yang masih bayi," kata dia.
Luki tidak sendiri. Ia bekerja bersama Nanda (19) yang bertugas menarik tas korban. Sementara Luki sebagai joki dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion putih. Saat ini, motor tersebut disita oleh Polsek Batu ampar.
"Paling banyak dalam satu hari itu kalau ditotalkan kami dapat Rp 2 juta. Dan uang itu kami bagi-bagikan," kata Nanda.
Sejauh ini, polisi masih memburu dua pelaku lainya. Diduga pelaku sudah keluar Batam untuk melarikan diri.
"Kami terus melakukan pengejaran dua pelaku yang masih DPO ini," kata Kanit Reskrim Polsek Batuampar, AKP Kahardani. (Koe)