Seorang Pengungsi Korban Erupsi Gunung Lewotobi di Sikka NTT Meninggal Dunia
Setelah dinyatakan meninggal, jenazahnya dibawa kembali ke Desa Dulipali untuk proses pemakaman.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Pengungsi letusan gunung Lewotobi, Rofinus Beda Tour (55), warga Desa Dusu Pali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur meninggal dunia di tempat pengungsian di Dusun Mudin, Desa Watu Omok, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Minggu (4/11/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Diduga ia meninggal dunia akibat penyakit sesak napas atau asma yang merupakan penyakit bawaan dari korban.
Informasi mengenai meninggalnya Rofinus pertama kali disampaikan oleh Arnoldus Marten, salah satu warga setempat yang rumahnya digunakan sebagai tempat pengungsian setelah erupsi Gunung Lewotobi pada malam 3 November 2024.
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, Rofinus mengalami serangan yang menyebabkan kondisinya memburuk.
Laporan Pos Kupang dari Talibura, kejadian ini langsung dilaporkan kepada aparat kepolisian setempat.
Baca juga: Detik-detik Meninggalnya Suster Nikolin saat Erupsi Gunung Lewotobi, Kamar Tertimpa Batu Besar
Kapolsek Waigete, Iptu I Wayan Artawan, bersama dua anggota polsek lainnya, mengunjungi rumah duka untuk memberikan dukungan kepada keluarga dan warga sekitar.
Rofinus meninggal dunia pada pukul 21:00 WITA pada malam itu.
Setelah dinyatakan meninggal, jenazah Rofinus dibawa kembali ke Desa Dulipali untuk proses pemakaman.
Proses pemulangan jenazah difasilitasi oleh Polsek Wulanggitang, yang berperan aktif dalam situasi darurat ini.
Hingga saat ini, data mengenai pengungsi yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Lewotobi mencatat satu korban jiwa, meskipun dalam kejadian tersebut dilaporkan ada sembilan orang yang meninggal akibat letusan gunung.
Dalam situasi pascaerupsi ini, pemerintah dan aparat setempat terus memantau kondisi para pengungsi.
Sementara itu, jumlah warga korban Erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur yang mengungsi ke Kabupaten Sikka terus meningkat.
Warga mengungsi di dua kecamatan yaitu Kecamatan Talibura dan Kecamatan Kewapante.
Informasi dari bidang sosial budaya Kabupaten Sikka, sejak Senin, 4 November 2024 pukul 15.00 hingga 19.40 Wita telah dilaksanakan pendataan masyarakat pengungsi di Kecamatan Talibura dan Kecamatan Kewapante.