Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yanto Berulang Kali Pingsan, Istri, Anak dan Enam Anggota Keluarganya Tewas Kecelakaan

Selain 16 korban tewas, dari total 46 penumpang pikap, 12 di antaranya kini masih menjalani perawatan di rumah sakit karena luka-luka.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Yanto Berulang Kali Pingsan, Istri, Anak dan Enam Anggota Keluarganya Tewas Kecelakaan
Tribun Jateng/Raka F Pujangga
Proses pemakaman korban kecelakaan pikap terguling, di Desa Sibebek, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Selasa (6/9/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Kecelakaan maut di Jalan Sicawang (Jalan Batang-Tersono) di Dukuh Kebaron, Desa Purbo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Senin (5/9/2016) sore meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban.

Dalam kecelakaan tersebut 16 orang yang menumpang mobil pikap tewas.

Sebelumnya diberitakan korban tewas adalah 13 orang, namun sehari kemudian korban bertambah lagi tiga orang.

Selain 16 korban tewas, dari total 46 penumpang pikap, 12 di antaranya kini masih menjalani perawatan di rumah sakit karena luka-luka.

Samaan (53), pengemudi mobil pikap L300 bernopol G 1987 FC itu masih menjalani pemeriksaan polisi.

Kepala Desa (Kades) Sibebek, Muhammad Saleh mengatakan delapan dari 16 korban yang tewas adalah satu keluarga besar.

"Satu keluarga yang tewas itu terdiri dari ibu, anak, sepupu, dan keponakan yang naik mobil pikap tersebut. Totalnya delapan orang, masih satu buyut," ujar dia.

Berita Rekomendasi

Akibat kejadian tersebut keluarga yang ditinggalkan masih sangat terpukul. Anggota keluarga tersebut, Yanto (35), kehilangan istri, anak dan enam anggota keluarga besarnya.

Total, Yanto kehilangan delapan anggota keluarga dalam kecelakaan tersebut. Saat pemakaman, beberapa kali Yanto pingsan sehingga harus didampingi warga agar tetap tersadar.

"Yanto kehilangan istrinya bernama Sutami (35) dan anaknya yang bernama Megi (7)," kata kades.

Saat dibawa dari tempat pemakaman pun, Yanto dibopong bersama dua warga. Kondisi psikologisnya yang masih labil, membuatnya belum bisa diajak berbicara.

"Setahu saya masih ada satu keluarganya lagi yang berada di RSUD Kalisari, sampai sekarang masih dalam kondisi kritis," jelas dia.

Firasat Buruk
Sekitar dua minggu sebelum kecelakaan, seorang keluarga korban sudah mengalami firasat buruk sebelumnya.

Kakak ipar Yanto, Bai (45), mengaku memiliki firasat buruk karena bermimpi ada banjir besar menimpa desanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas