Imigran Remaja di Batam Jadi Gigolo, Ini Diperoleh Usai Melayani
J mengakui dirinya sudah beberapa kali berhubungan badan dengan dua orang wanita, satu WNA dan WNI berusia sekitar 30 tahun
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Batam Dewi Haryati
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Dari 10 imigran yang diamankan petugas Imigrasi Batam karena diduga menjadi gigolo, pihak kepolisian Polresta Barelang saat ini fokus mendalami keterangan satu orang imigran berinisial J (17).
Sedangkan 9 imigran lainnya, sementara ini masih kurang bukti-bukti.
Hal itu dikatakan Wakasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Hario Prasetyo Seno usai melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi Batam, Jumat (9/9/2016) malam.
Kepada polisi, J mengakui dirinya sudah beberapa kali berhubungan badan dengan dua orang wanita.
Satu warga negara asing. Satunya lagi warga negara Indonesia berinisial S.
Kedua wanita ini diketahui masih muda, sekitaran 30 tahun, namun pengakuan J, dia tidak dibayar karena hal itu.
"Sementara ini dikatakan ke kami, dia tidak dibayar. Apakah dilakukan pembayaran kepada terduga mucikari atau kawannya, itu masih didalami," kata Hario di kantor Imigrasi Batam.
Hanya saja, J membenarkan dirinya mendapat fasilitas-fasilitas tertentu dari dua wanita tersebut. Seperti shopping atau lainnya.
"Dengan orang asing, pengakuannya dia tidak dibayar. Tapi silahkan dia mau belanja apa, dikasih shopping-lah bahasanya," ujarnya.
Pengakuan J juga, dia hanya berhubungan badan satu kali dengan wanita berkewarganegaraan asing.
Sedangkan dengan S, yang sepengetahuan J belum menikah, keduanya sudah berhubugan intim sebanyak tiga kali. Itupun tidak dibayar.
"Kali pertama, dia hanya dikasih uang Rp100 ribu. Itupun untuk makan bareng berdua. Kali kedua tak dibayar. Kali ketiga, karena J suka nge-gym, dikasihlah uang Rp800 ribu untuk beli vitamin," kata Hario.(*)