Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Laksanakan Sunnah Tarwiyah, 77 Jemaah Haji Asal Kalbar Memisahkan Diri

Nahwi kini dirawat sejak Minggu, (28/8) di Rumah Sakit King Fahd Madinah.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Laksanakan Sunnah Tarwiyah, 77 Jemaah Haji Asal Kalbar Memisahkan Diri
ILUSTRASI - Wukuf di Arafah 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK  - Kepala Kanwil Kemenag Kalimantan Barat, Syahrul Yadi membenarkan bahwa para jemaah calon haji asal Kalbar saat ini mulai bergerak menuju Arafah untuk melaksanakan puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah.

"Alhamdulillah hari ini jemaah kita mulai diarahkan menuju wukuf di Arafah," ungkapnya saat ditemui di Posko Siskohat Kemenag Kalbar, Sabtu (10/9).

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag Kalbar, pukul 15.36 WIB, sudah sebanyak 870 jemaah haji asal Embarkasi Batam (BTH) yang terbagi dalam dua kloter kini berada di Arafah.

"Perkembangannya sangat dinamis sekali, karena besok (11/9) harus sudah di Arafah. Satu orang jemaah Kloter 12 Embarkasi Batam (BTH), asal Sungai Bundung, Kabupaten Mempawah, Nahwi Zar'I Ghaffar Putih belum dapat diberangkatkan karena dalam kondisi belum sehat," jelasnya.

Nahwi kini dirawat sejak Minggu, (28/8) di Rumah Sakit King Fahd Madinah. Menurut Syahrul, nantinya Nahwi akan mendapatkan pelayanan khusus yang disebut Safari Wukuf.

"Insyaallah akan diberangkatkan dengan pelayanan kita yang disebut Safari Wukuf, menggunakan ambulans yang dipersiapkan panitia. Akan dibawa panitia khusus, yang penting besok harus sudah berada di Arafah, karena harus di Arafah, karena haji kalau tidak di Arafah tidak disebut haji," terangnya.

Berita Rekomendasi

Syahrul juga menambahkan, selain satu jemaah haji yang dalam kondisi kurang sehat, dari 1.861 jemaah haji asal Kalbar, sebanyak 77 orang jemaah haji tidak langsung menuju Arafah namun terlebih dahulu menuju Mina.

"Mereka mau melaksanakan sunnah nabi, hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah). Artinya mereka berangkat menuju Mina terlebih dahulu baru ke Arafah. Jadi yang sekarang menuju Arafah sisanya, 1.783," urainya.

77 orang yang memisahkan diri dengan 1.783 orang jemaah haji asal Kalbar lainnya ini, menurut Syahrul telah diperingatkan berulang kali oleh pihaknya.

Namun, pihaknya tak dapat berbuat banyak, lantaran 77 jemaah ini tetap bersikeras dan bahkan telah menandatangani surat pernyataan bahwa mereka yang akan bertanggungjawab jika terjadi segala sesuatu yang tak diinginkan.

"Sudah berulang kali kami peringatkan, namun mereka tetap ingin menjalankan sunnah. Jadi memang ada sunnahnya di zaman Rasulullah seperti ini, yang membawa rombongan ini memang orang yang sudah memiliki pengalaman ibadah haji, dia meyakini sudah mengetahui jalur-jalur yang akan dilewati, biasanya memang ada KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) yang melaksanakan sunnah ini," papar Syahrul Yadi.

Dijelaskannya, mengapa rute ke Mina terlebih dahulu baru ke Arafah tidak digunakan Kemenag RI dalam rute penyelenggaraan haji, karena kondisi di lapangan kini sudah tidak memungkinkan.

"Namun sekarang ini, kalau ke Mina dulu, Arafah dilewati dulu kemudian baru ke Arafah kembali. Artinya dua kali mutar, ini kan jadi persoalan, dan pemerintah kita menganjurkan tapi tidak melarang untuk melaksanakan Tarwiyah, tetapi jika jemaah kita mau melaksanakan, harus membuat pernyataan dan bekerjasama dengan maktab," jelasnya.

Dengan adanya 77 jemaah haji yang melaksanakan Tarwiyah, Syahrul berharap para jemaah ini dalam kondisi yang sehat dan stamina yang cukup baik.

"Karena ini butuh fisik yang kuat, mereka berjalan kaki. Belum dapat dipastikan dari kloter mana, saya hanya dapat info 77 orang Tarwiyah," ucapnya.

Kondisi yang ada di tanah suci, menurut Syahrul Yadi tentu akan menjadi evaluasi pihaknya dalam penyelenggaraan ibadah haji mendatang.

Ditambahkannya, Fasilitas yang diberikan kini sudah semakin berangsur meningkat. Misalnya dengan adanya karpet, tenda baru. Begitupula dengan hotel. Tidak hanya bintang 3, namun bisa bintang 3, 4 atau bahkan bintang 5.

"Karena untuk hotel inikan diundi di seluruh Indonesia. Untuk Kalbar saya yang ambil undiannya. Ada jemaah kita yang menginap di hotel bintang 5," terangnya.

Untuk itu, ia berharap di masa yang akan datang, pelayananan dalam penyelenggaraan ibadah haji akan terus meningkat. Sehingga para jemaah haji dapat benar-benar menjalankan ibadah dengan layanan terbaik.

Selain itu, Syahrul Yadi mengharapkan pula bagi umat islam yang ada di Kalbar, dapat turut mendoakan jemaah haji yang saat ini melakukan puncak ibadah haji, wukuf di Arafah.

"Kemudian dilanjutkan dengan mabit di Muzdalifah dan seterusnya, juga akan bermalam (mabit) di Mina untuk melempar jumrah. Saya kira ada baiknya kita memanjatkan doa kepada Allah SWT, semoga mereka dimudahkan, paling tidak kondisinya tetap sehat," harapnya.

Selanjutnya, menurut Syahrul perlu kiranya para jemaah dapat terus konsisten dalam menjalankan ibadah serta tetap mematuhi aturan yang telah ditetapkan panitia.

"Kalau A ya A, kalau B ya B. Karena ini sangat besar dampaknya jika melanggar aturan, karena ini waktu dan tempatnya sangat terbatas, ketika sedikit saja kita salah dari regulasi yang ada, maka akan berdampak untuk semua," sambungnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas