Ogah Dimutasi, Kepala Sekolah Segel Tiga SD di Gowa
Karena merasa tidak terima digantikan oleh guru biasa yang sebelumnya mengajar disekolah lain, para kepsek ini menutup sekolah.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA - Tiga sekolah dasar di Kecamatan Bontonompo Selatan, Gowa, disegel atau ditutup secara paksa, Sabtu (10/9/2016).
Tiga SD tersebut yakni, SD Inpres Cambajawaya, alamat Dusu Cambajawaya Desa Sengka kecamatan Bontonompo selatan kab Gowa, SD INP PAJOKKI, alamat Pajokki Desa Tanrara Kec Bonsel, Gowa, dan SDN TINDANG, alamat Desa Tindang Kecamatan Bontonompo selatan, Gowa.
Penyegelan itu dilakukan oleh kepala sekolah masing-masing lantaran tidak terima dimutasi menjadi guru bantu oleh Bupati Gowa.
Karena merasa tidak terima digantikan oleh guru biasa yang sebelumnya mengajar disekolah lain, para kepsek ini menutup sekolah dengan menggunakan kayu balok dan kursi didepan pagar sekolah.
Kepala SD Inpres CAMBAJAWAYA yang dijabat oleh Salmah diganti oleh Kaimuddin yang sebelumnya guru di SDN Kadundungan.
Kepala SD Inpres PA'JOKKI yang dijabat oleh Husnah digantikan oleh Hasanuddin yang sebelumnya menjabat Kepsek SD Sa'bala.
- SD.Tindang yang dijabat oleh Sahraeni digantikan oleh Muh Sabir yang sebelumnya menjabat Kepsek SD Kadundungan.
Selain ketiga kepsek tersebut, beberapa kepsek lain yang juga ikut dimutasi
* Kepsek SD Bonto Ciniayo yang dijabat oleh Haerati penggantinya belum jelas.
* Kepsek SD Inpres Gallang yang dijabat oleh Ratna diganti oleh H.Seni ( Guru bantu SD Sengka).
* Kepsek SD Inpres Sorobaya yang dijabat oleh Sikirna digantikan oleh Saenab ( Guru bantu SD inp Bisara).
* Kepsek Kampung Parang yang dijabat oleh Bahtiar digantikan oleh Hamsinah ( Guru bantu SD Kamlung Parang).
* Kepsek SD Salajo yang dijabat oleh Dahliah diganti Adnan ( Guru bantu SD salajo).
Akibat penyegelan itu, proses belajar mengajar tidak berjalan dan murid diliburkan.
Rencananya Selasa (13/9) mendatang, para orang tua murid akan turun demo di kantor Camat Bontonomp Selatan dan kantor Diknas Bonsel karena menganggap pergantian Kepsek dibeberapa SD tidak sesuai dengan mekanisme.(*)