Abidin dan Truknya Tertimbun Longsoran Tanah Sedalam 10 Meter
Samsul Abidin dan truknya tertimbun longsoran tanah dan batu di Kali Lahar, Dusun Gunung Gedang, sedlam 10 meter.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Imam Taufiq
SURYA.CO.ID, BLITAR - Naas dialami sopir truk Samsul Abidin (20), warga Dusun Ringin Putih, Desa Ringin Pituh, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Saat truknya tertimpa tanah longsor, korban tak berhasil menyelamatkan diri sehingga terjebak di dalam.
Hingga dua hari ini korban dan truknya belum berhasil dievakuasi karena tertimbun bebatuan di aliran Kali Lahar, Dusun Gunung Gedang, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum.
Sulitnya mengevakuasi truk bernomor polisi AG 8514 RH itu karena tertimbun bebatuan tanah longsor sedalam 10 meter. Ditambah medan yang cukup sulit karena rawan longsor.
Kapolres Blitar AKBP Slamet Waluya menuturkan kejadian berlangsung pad Minggu (11/9/2015) sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu korban mengemudikan truknya sendirian karena hendak mengambil pasir sungai di Kali Lahar. Sore itu tak ada pasir, sehingga ia kembali dan ajal menjemputnya.
Saat melintas di tepi sungai, tebing setinggi sekitar 50 meter yang berada di sisi barat tiba-tiba longsor. Tanah dna bebatuan langsung menimpa hingga membuat truk tertimbun.
"Tanah yang longsor dan menimpa truk itu setinggi sekitar 50 truk. Akibatnya, truk itu langsung tak kelihatan akibat tertimbun lelongsoran tanah," kata Slamet kepada Surya (Tribun Network).
Penyebab tebing itu longsor belum diketahui karena sore itu tak ada hujan. Diperkirakan karena tergerus akibat bebatuan di bawah tebing sering diambil untuk diambil pasirnya.
"Dugaan lainnya, mungkin karena terkena getaran truk yang sering lewat TKP," papar dia.
Sebenarnya teman-teman korban sesama sopir sudah berusaha menolongnya. Mereka berusaha menyingkirkan bebatuan yang menimbun truk tersebut. Akhirnya mereka ketakutan karena khawatir longsor susulan.
Medan cukup sulit untuk menuju lokasi. Selain jaraknya sekitar 5 kilometer dari jalan Dusun Gununggedang, jalan ke sana cukup sulit. Semua jenis kendaraan ke lokasi pengambilan pasir harus menyusuri tepi sungai. Kadang harus melintas di tengah sungai, karena menghindari medan jalan yang mepet tebing.
"Dengan kondisi seperti itu, dikhawatirkan muncul lahar dingin karena cuaca seharian kemarin itu mendung," papar dia.
Menurut Slamet tak mungkin mendatangkan alat berat karena tak mungkin. Salah satu cara menghilangkan timbunan tanah di atas truk itu harus disemprot air menggunakan mesin diesel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.