Sebagian Besar Lukisan Edo Mengambil Objek yang Tidak Kasat Mata
Sebelum melukis, biasanya Edo sering merenung sambil memejamkan mata, merenungkan bayang-bayang yang pernah dia saksikan dengan indera ke-6 nya
Editor: Eko Sutriyanto
"Kadang, jam tiga malam bangun, lalu melukis sampai pagi. Makanya saya harus siapkan kanvas dan cat terus agar saat ia memiliki ide langsung ditumpahkan. Biasanya, kalau catnya habis dia langsung panik," katanya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Sebagian besar lukisannya menggambarkan dunia metafisika, objek yang tak kasat mata.
Edo mencontohkan, satu lukisannya menggambarkan gadis muda dengan leher bersimbah darah dan dua tangganya putus.
"Saya lihat bayangannya lalu saya lukis," kata Edo yang mengaku melihat penampakan hantu wanita itu di rumahnya.
Karyanya yang lain adalah lukisan berjudul "Pertarungan malaikat dan iblis".
Edo mengatakan, lukisannya itu menceritakan tentang sosok malaikat san iblis yang sedang bertarung, menceritakan perang kebaikan melawan kejahatan.
Beberapa lukisan yang lain, di antaranya Goa Maria, Mawar Berdarah, Dewi Parwati, Hantu Rumah Dharmo, Green Angel, Rosa Mistika, dan masih banyak lagi.
Kini, sudah ada lebih dari 70 karya lukis yang dia hasilkan.
Bahkan, sejak 2014 lalu, lukisannya sudah dipamerkan dalam berbagai kegiatan pameran lukis di Surabaya dan Yogyakarta.
Terakhir, Edo mengadakan pameran tunggal 6 Agustus lalu, di "Tahunmas Artroom" di Kasongan, Bantul, Yogyakarta, dengan kurator Heri Kris, perupa alumni ISI Yogyakarta.
Edo, bulan ini juga menggelar pameran yang hasilnya nanti akan disumbangkan ke bekas sekolahnya dulu SLB Bakti Luhur, Kota Madiun.