Tukul Salah Sasaran Pengeroyokan, Polisi Masih Dalami Keterangan Saksi
Polisi masih menyelidiki kasus pengeroyokan salah sasaran yang menimpa Tukul Suhardi (50), warga Dalangan, Tirtomartani, Kalasan Sleman.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Jihad Akbar
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Polisi masih menyelidiki kasus pengeroyokan salah sasaran yang menimpa Tukul Suhardi (50), warga Dalangan, Tirtomartani, Kalasan Sleman.
Tukul dikeroyok di rumahnya oleh setidaknya 10 orang tak dikenal. Mereka menuduh Tukul telah mencuri kambing milik juragan kambing di Purwomartani, Kalasan, Sleman.
"Masih memproses pemanggilan saksi-saksi termasuk terlapor (pihak juragan kambing)," ungkap Kapolsek Kalasan, Kompol Haryanta, Sabtu (17/9/2016).
Pascakejadian Tukul dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Matanya terpejam, mengerang kesakitan.
Istri dan dua putrinya terlihat beberapa kali menenangkan Tukul. Tiga tulang rusuk dan tulang hidungnya patah setelah dikeroyok sejumlah orang tak dikenal.
Wajah pria paruh baya itu membekas luka lebam. Tukul dianiaya di rumahnya, Dalangan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Rabu (14/9/2016) pukul 03.30 WIB.
"Bapak masih trauma, setiap ada orang yang datang dia kebingungan karena mungkin masih trauma," ujar Retno Wulandari (31), putri Tukul kepada Tribun Jogja, Kamis (15/9/2016).
Pengeroyokan bermula saat rumah Tukul didatangi oleh sejumlah orang. Para pelaku mengetok pintu utama di pagi buta.
Istri Tukul yang terbangun lantas mencoba membuka pintu sedikit dan menanyakan keperluan sejumlah orang tersebut.
Dikira Teman
Para pelaku mengatakan ingin bertemu Tukul. Sang istri selanjutnya memanggil Tukul, sebab mengira pelaku yang berjumlah 10 orang adalah temannya.
Tukul pun bangun tidur dan masih menggunakan sarung dan kaus saat menemui tamu tak dikenal itu. Saat membuka pintu rumah itu tanpa basa basi pelaku langsung memukuli Tukul.
"Bapak langsung dihajar. Ada yang pakai batako sama pakai balok kayu," terang dia.
Saat itu para pelaku menuduh Tukul telah mencuri kambing milik juragan kambing warga Purwomartani, Kalasan. Pelaku meminta Tukul mengakui perbuatan tersebut.
"Padahal bapak itu tidak pernah mencuri," tambah Retno.
Para pelaku tidak hanya memukuli Tukul saja. Mereka merusak perabotan yang ada di ruang tamu rumah Tukul.
Trauma
Para pelaku kemudian meminta Tukul untuk ikut ke Polsek Kalasan agar menyerahkan diri. Pelaku menyeret Tukul menuju mobil.
Menurut Retno, ayahnya diperlakukan layaknya binatang. Dan yang membuat Retno miris lagi adalah putranya, cucu Tukul, yang masih berumur 11 tahun melihat kekejaman itu.
"Anakku sampai trauma, dia masih di dalam kamar terus," ungkap Retno.
Ia menceritakan, ternyata di dalam mobil ayahnya tidak sendirian. Sebelumnya ternyata ada seseorang yang telah dibawa oleh para pelaku.
Orang tersebut merupakan orang pertama yang dituduh oleh pelaku sebagai pencuri kambing.
"Mungkin dia takut karena mau dipukul pakai batu terus menyebut nama bapak saya dan mengarang cerita. Dia kemarin mengakui semua," kata Retno.
Polsek Kalasan
Kejadian pengeroyokan dan pengerusakan itu selanjutnya oleh pihak keluarga dilaporkan ke Polsek Kalasan. Kasus ini masih ditangani petugas kepolisian.
Retno berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelaku. Ia juga mengharapkan pelaku diberi hukuman yang setimpal.
Widyo Seno, pengacara korban, mengatakan pihaknya akan melaporkan para pelaku dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dan Pasal 406 tentang pengerusakan.
"Masih kami selidiki, barang bukti yang ada di TKP sudah kami amankan," ungkap Kanit Reskrim Polsek Kalasan AKP I Wayan Mandra.
Petugas tengah mengumpulkan saksi-saksi di yang tidak jauh dari TKP. Hal itu dilakukan untuk menemukan identitas dan jumlah para pelaku.