Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini yang Membuat Pedagang Marah pada Pengelola Plaza Sukaramai

Pengurus Himpunan Pedagang Plaza Sukaram, Ujang Serumpun mengatakan, pihak pengelola membebankan uang listrik perbulan Rp 180 ribu.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ini yang Membuat Pedagang Marah pada Pengelola Plaza Sukaramai
Tribun Pekanbaru/ Budi Rahmad
Pedagang Plaza Sukaramai unjuk rasa terkait pemutusan listrik oleh pengelola, Selasa (20/9/2016 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru,  Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dua kali listrik diputus pengelola, seratusan pedagang Plaza Sukaramai berang.

Tidak hanya pemutusan sepihak yang diprotes pedagang, namun juga besarnya ongkos listrik yang dibebankan menjadikan pedagang semakin beraksi.

Dari informasi yang disampaikan salah seorang pengurus Himpunan Pedagang Plaza Sukaram, Ujang Serumpun, pihak pengelola membebankan uang listrik perbulan Rp 180 ribu.

Dengan jumlah pedagang sebanyak seribu orang artinya satu bulan terkumpul Rp 180 juta.

Sedangkan beban liatrik yang harus dibayarkan setiap bulannya kepada PLN  hanya Rp 78 juta.

"Artinya ada selisih yang sangat banyak dari uang yang listrik yang dipungut pengelola," terang Ujang.

Berita Rekomendasi

Sementara menurut Ujang, pihak PLN sudah menyatakan persoalan listrik jangan dikomersilkan.

"Nah dengan selisih yang sangat tinggi itu apa pihak pengelola tidak mendapat untung yang sangat besar pula," ujarnya.

Dalam mediasi yang dilakukan sebelumnya, pedagang sudah meminta setiap bulannya hanya dibebankan Rp 100 ribu.

Dengan angka itu saja menurut Ujang, terkumpul Rp 100 juta sehingga pengelola sudah dapat untung Rp 22 juta.

"Kenapa pedagang lagi yang harus dibebankan. Kami sudah cukup menderita paska terbakarnya Plaza Sukaramai. Menempati Tempat Penampungan Sementara (TPS) jual beli pedagang jauh menurun. Jangan bebankan kami lagi," ujar Ujang.

Seratusan pedagang Plaza Sukaramai, berunjukrasa, Selasa (20/9/2016).

Pedagang menyampaikan aspirasi terkait pemutusan listrik oleh pihak pengelola.

Pedagang berang karena pemutusan listrik dianggap tidak melalui komunikasi.

"Kami hanya ingin bertemu dengan pengelola. Jangan buat kami marah dengan cara pengelola yang sepihak," ujar salah seorang pedagang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas