Menpora Beri Nilai Tujuh Pelaksanaan PON XIX yang Berjalan Seminggu
Meski penyelenggaran PON XIX 2016 menuai kritikan, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tetap memberikan nilai positif.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski penyelenggaran PON XIX 2016 menuai kritikan, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tetap memberikan nilai positif.
Imam menilai penyelenggaraan PON XIX 2016 di Jawa Barat berjalan lancar walau terdapat catatan yang harus dievaluasi dan diperbaiki ke depannya.
"Saya kasih tujuh," kata Imam ketika ditanya nilai tentang penyelenggaran PON dari angka 1-10 usai konferensi pers di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Jumat (23/2016).
Penilaian tersebut bisa berubah menyusul penyelenggaraan PON yang masih berlangsung sampai 29 September 2016.
Menurut Imam ada hal utama yang harus diperbaiki agar penyelenggaraan PON XIX 2016 berjalan lebih baik di waktu yang tinggal menyisakan enam hari ini.
"Soal koordinasi, kalau semua bertanggungjawab terhadap tugas dan fungsi masing-masing tidak akan seperti ini," Imam menerangkan.
Imam mengatakan Panitia Besar PON XIX 2016 tidak berkaitan dengan persoalan wasit yang dikeluhkan beberapa kontingen.
Persoalan wasit yang menjadi sorotan kementeriannya itu merupakan kewenangan KONI dengan pengurus cabang olahraga masing-masing.
"Jadi faktor komunikasi itu yang harus diperbaiki. Pemerintah akan mengawasi terus menerus, jadi jangan alergi," kata Imam.
"Saya diminta presiden memantau terus agar yang datang ke PON ini gembira dan pulang ke daerah masing-masing dalam keadaan terkenang."
Imam mengakui, media dan media sosial sangat sensitif menilai penyelenggaraan PON, mulai dari hal kecil sampai hal yang besar.
Namun politikus PKB ini mengajak semua pihak untuk lebih mendorong semangat dan perjuangan atlet agar kedepan bisa turun ke ajang internasional.
"Ada isu dan sebagainya di luar itu jangan membuat kita terlena, apalagi dianggap PON kacau dan curang. Sudahi itu semua. Ini kerja Indonesia yang harus didorong dan harus dievaluasi," kata Imam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.