Raja Gowa Bantah Mengerahkan Massa Membakar Gedung DRPD Gowa
Raja Gowa Andi Maddusila Andi Idjo mengutuk keras pembakaran gedung DPRD Kabupaten Gowa, Senin (26/9/2016) siang.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Raja ke-37 Gowa Andi Maddusila Andi Idjo mengutuk keras pembakaran gedung DPRD Kabupaten Gowa, Senin (26/9/2016) siang.
Ia mendatangi Polres Gowa untuk memenuhi panggilan Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Anton Charliyan yang sore tadi meninjau gedung DPRD Kabupaten Gowa yang dibakar massa yang mengatasnamakan pendukung Kerajaan Gowa.
Setelah beberapa menit rapat bersama secara tertutup, Andi Maddusila dan Anton keluar untuk menggelar konferensi pers pada Senin malam.
Raja ke-37 Gowa Andi Maddusila Andi Idjo (jaket kulit) bersama Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Anton Charliyan menggelar konferensi pers di Polres Gowa, menyoal massa yang membakar gedung DPRD Kabupaten Gowa, Senin (26/9/2016) siang. TRIBUN TIMUR/WA ODE NURMIN
"Itu bukan orang-orang saya. Saya mendukung sepenuhnya pihak kepolisian mengusut tuntas pelakunya. Itu sudah tindakan anarkis," Andi Maddusila mengutuk massa yang membakar gedung DPRD Kabupaten Gowa.
Maddusila menegaskan sama sekali tidak pernah memerintahkan dan bertanggungjawab dengan pengerahan massa yang bertindak anarkis di gedung DPRD Kabupaten Gowa.
"Apalagi saya sudah didaulat sebagai tokoh adat di Gowa. Olehnya saya meminta siapa yang bersalah diproses. Jangan sampai akan berlarut, " ia menegaskan.
Anddi Maddusila baru mengetahui pembakaran gedung DPRD Kabupaten Gowa saat hendak beristirahat. Kabar pembakaran itu ia dengar setelah istrinya menyaksikan berita di televisi.
"Saya lalu menghubungi anggota DPRD di Fraksi Demokrat. Kata mereka tidak ada orang saya. Karena kalau orang-orang saya pasti dikenal," ujar dia.
Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan memastikan anggotanya sudah mengantongi nama-nama pelaku yang terlibat pembakaran gedung dewan.
"Saya sudah mengantongi beberapa nama pelaku. Sekitar tiga orang yang terekam CCTV (kamera pengawas. Dari identifikasi tim laboratorium forensik memang ada dugaan dibakar," kata Anton.
Sebelumnya Anton mendengar ada aksi massa yang mengatasnamakan keluarga Kerajaan Gowa berunjukrasa di depan gedung DPRD Kabupaten Gowa. Ia hanya tahu unjuk rasa akan berlangsung di bawah jembatan layang dan kantor Gubernur Sulsel.
"Ternyata ada oknum yang membelokkan (massa, red) ke DPRD Kabupaten Gowa. Jadi fokus penjagaan kita bukan di DPRD," terang mantan Kadiv Humas Polri itu.