Sebagian Korban Banjir Garut Dibebaskan Huni Rusun Kementerian PUPR
ejauh ini tercatat sekitar 835 jiwa yang tinggal sementara di rusun tersebut
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Sebagian korban bencana banjir di Kabupaten Garut mengungsi di rumah susun milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kecamatan Cilawu.
Sampai saat ini tercatat sekitar 835 jiwa yang tinggal sementara di rusun tersebut.
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Penyediaan Perumahan Jabar, Priyo Susilo, mengatakan, berdasarkan perintah menteri yang telah meninjau langsung, rusun yang belum berpenghuni itu diperbolehkan untuk menampung para pengungsi.
Pihaknya diberi tugas untuk memberikan rekomendasi dan izin agar rusun itu bermanfaat dan menampung pengungsi yang terdampak banjir bandang.
“Kami dukung semuanya termasuk menampung bantuan dari donatur,” kata Priyo.
Priyo mengatakan, tidak ada batas waktu untuk para pengungsi untuk tinggal di rusun tersebut.
Pihaknya mempersilahkan korban terdampak banjir menempati rusun tersebut sampai memiliki tempat tinggal yang layak.
“Mereka di sana sampai mereka dapat tempat berlindung kembali. Kami tidak usir. Orang ngunsi tidak dibatasi. Ya kasihan kalau belum dapat solusi,” kata Priyo.
Meski berstatus rumah susun sewa (rusunawa), kata Priyo, para pengungsi tidak dipungut sepeserpun biaya.
Namun ia menjamin keterserdiaan air bersih, listrik, dan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) untuk para pengungsi.
“Kami juga menampung bantuan dari donatur,” kata Priyo seraya menyebut pihaknya akan melakukan verifikasi ulang terkait jumlah pengungsi yang ada di rusunawa tersebut.
Verifikasi itu sekaligus mencaritahu korban yang rumahnya berada di bantaran sungai.
“Tapi tidak sekarang, nanti kalau kondisinya sudah tidak berduka lagi,” kata Priyo. (cis)