Curhatan Istri Dimas Kanjeng: Ini Mungkin Cobaan yang Harus Kami Jalani dengan Iklas
Laila, istri kedua Dimas Kanjeng Taat Pribadi, mengaku pernah melihat aksi suaminya dalam menggandakan uang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Laila, istri kedua Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pengasuh, guru besar sekaligus pemilik Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, mengaku pernah melihat aksi suaminya dalam menggandakan uang.
"Saya pernah melihat langsung dengan mata kepala saya," katanya saat ditemui di rumahnya, Kamis (29/9/2016).
Dia bahkan berulang kali melihat suaminya mengeluarkan uang dari tangannya.
Awalnya, tangannya kosong. Namun, dalam sekejap tangannya sudah menggenggam uang pecahan ratusan dan 50 ribuan."Awalnya tidak percaya tapi begitu tahu ya saya percaya. Suami saya bisa gandakan uang," katanya.
Kendati demikian, ia mengaku tidak terlalu sering melihat keahlian sang suami dalam menggandakan uang. Ia hanya sesekali melihat sang suami menggandakan uang.
"Kalau di rumah ya fokus dengan rumah tangga. Biasanya keahlian menggandakan uang itu dilakukannya di padepokan saja," imbuhnya.
Terkait dengan padepokan dan lainnya, Laila mengaku tidak mengetahui detailnya. Bahkan, ia pun tidak mengerti sang suami menuntut ilmu agama dimana, termasuk belajar ilmu di Mojokerto.
"Saya tidak tahu kalau masa lalunya belajar seperti ini dari mana. Yang jelas, saya tahu dia sosok yang bertanggung jawab terhadap keluarganya," tegasnya.
Menanggapi kasus ini, Laila mengaku sangat prihatin dengan kondisi sang suami. Ia pun berencana mengunjungi sang suami dalam waktu dekat.
"Saya kasihan sama dia. Ya mungkin ini cobaam hidup suami dan saya, makanya kami harus jalaninya dengan sabar dan ikhlas," katanya lirih sambil meneteskan air mata.
Laila yang awalnya tegar mendadak berubah menjadi melankolis. Matanya berkaca - kaca.
Meski begitu, ia mencoba tegar menjawab pertanyaan wartawan.
"Wajar mas, inilah kehidupan. Jika bisa diibaratkan kehidupan itu seperti roda yang selalu berputar, kadang ada di atas dan kadang di bawah, semuanya sudah ada yang mengaturnya."
"Mungkin ini titik dimana suami dan saya ada di bawah, kami harus kuat menjalaninya. Jabatan, harta itu hanya titipan tuhan, sewaktu - waktu bisa diminta sama pemiliknya," tutupnya.