Hendra Dituduh dan Dikeroyok, Istrinya Tewas Karena Syok, Warga Geram Dengan Pria Keturunan Ini
Menurut warga, polisi harus mengusut kasus ini. Jika kasus ini dibiarkan berlarut-larut, tidak tertutup kemungkinan emosi warga akan meledak.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus penganiayaan Hendra (44) warga Jl Porta, Medan Deli karena dituduh mencuri motor oleh pria keturunan tionghoa berinisial AP dikhawatirkan bisa memicu konflik horizontal.
Pasalnya, banyak warga yang marah dengan kejadian ini, terlebih setelah isteri Hendra bernama Juli Elfirda Wati (37) meninggal dunia karena syok melihat suaminya dipukuli.
Saat Tribun menyambangi rumah duka di Jl Alumunium I, Gang Amal No19, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, kakak kandung Hendra bernama Iwan (48) begitu marah.
Ia dan warga mengaku siap menghadapi AP yang telah menuduh adiknya melakukan pencurian.
"Tadi pagi rumahnya cina itu sudah kami datangi. Niat kami mau bicara secara kekeluargaan. Tapi, mereka malah menuduh kami yang bukan-bukan. Kalau memang enggak mau diselesaikan secara kekeluargaan, secara preman pun kami siap," kata Iwan yang begitu kesal mengetahui adik iparnya meninggal dunia karena kasus ini, Selasa (4/11/2016).
Warga lainnya, yang kebetulan tengah melayat ke rumah duka juga mengaku kesal. Warga meminta agar AP bertanggungjawab atas peristiwa ini.
"Kan kurang ajar sekali mereka itu. Orang enggak mencuri, dituduh mencuri sampai dipukuli. Gara-gara peristiwa ini, isterinya bang Hendra meninggal," ucap sejumlah ibu-ibu rumahtangga tak jauh dari lokasi pemandian jenazah.
Menurut warga, polisi harus mengusut kasus ini. Jika kasus ini dibiarkan berlarut-larut, tidak tertutup kemungkinan emosi warga akan meledak.
"Polisi harus panggil orang yang menuduh bang Hendra itu. Kalau enggak gara-gara dia (AP), enggak begini kejadiannya," ungkap beberapa ibu-ibu rumahtangga di Jl Alumunium I.
Diberitakan, Hendra (44), korban salah amuk massa karena dituduh mencuri motor oleh pria keturunan tionghoa meminta para pelaku penganiayaan ditangkap.
Akibat amuk massa itu, isterinya bernama Juli Elfirda Wati (37) meninggal dunia karena syok.
"Saya sudah bilang sama cina yang menuduh saya itu, kalau saya bukan pencuri. Tapi dia tetap menuduh saya hingga saya dipukuli warga. Gara-gara melihat kejadian saya dipukuli, isteri saya syok dan meninggal dunia tadi pagi. Saya berharap polisi bisa menangkap para pelaku yang menganiaya saya," ungkap Hendra di rumah duka Jl Alumunium I, Gang Amal No19, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Selasa (4/10/2016).
Menurut Hendra, setelah dirinya diamuk massa karena tuduhan pria tionghoa itu, ia kemudian dibawa oleh Kepala Lingkungan XI, Subandi untuk bertemu dengan pelaku pencurian.
Saat dipertemukan, pelaku pencurian yang kini telah diamankan Polsekta Labuhan membantah mengenal Hendra.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.