Kisah Penemuan Kerangka Manusia yang Terkubur di Jalur Pendakian Merapi
Sosok Mr X memang masih menjadi misteri yang belum terpecahkan dan memunculkan banyak spekulasi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Satu agenda yang terbilang cukup jarang terjadi bakal digelar di Kinahrejo, Cangkringan, Kamis (6/10/2016) sore ini.
Sekelompok pendaki gunung dari Komunitas Gama Buwana Sleman bersama masyarakat di lereng Merapi itu akan menggelar doa bersama untuk sosok tak dikenal.
Sebut saja sosok itu Mr X. Pendaki berjumlah 6 orang dari Gama Buwana menemukan tulang belulangnya terkubur di dekat jalur pendakian sisi selatan Merapi, pertengahan September lalu.
Tulang kerangka Mr X baru dievakuasi turun ke Kinahrejo pada 2 Oktober lalu dan kemudian dibawa oleh petugas Polsek Cangkringan ke RSUP dr Sarjito untuk proses autopsi.
Salah satu pendaki tersebut, Nurul, membenarkan bahwa pihaknya akan menggelar doa bersama untuk Mr X di Kinahrejo.
Namun dia enggan bercerita lebih lanjut terkait penemuan tulang tersebut dan meminta Tribun Jogja (Tribunnews.com Network) untuk menunggu hingga keesokan harinya setelah doa bersama digelar.
"Kami ada acara doa bersama untuk Mr X uang kemarin kami evakuasi. Di situ kami juga akan ada proses klarifikasi berkaitan hal tersebut," ujarnya melalui pesan singkat yang dikirim kepada Tribun Jogja, Rabu (5/10/2016) sore.
Sosok Mr X memang masih menjadi misteri yang belum terpecahkan dan memunculkan banyak spekulasi.
Tak ditemukan identitas apapun di sekitar lokasi penemuan yang bisa menjelaskan sosoknya secara pasti.
Informasi yang dihimpun, tulang belulang Mr X saat pertama kali ditemukan pendaki sebetulnya tidak tampak jelas, hanya sedikit bagian yang menyembul ke atas tanah dan tertangkap mata pendaki.
"Kondisi cuaca di sekitar lokasi penemuan sedang berkabut. Mereka (pendaki) ngga yakin apakah itu tulang manusia atau bukan. Jadi mereka melanjutkan perjalanan turun pulang," kata Ketua Forum Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Sleman, Sriyono berdasar informasi yang didapatnya dari para pendaki.
Setelah para pendaki itu pulang ke rumah, mereka mengaku kerap impen-impen (mendapat mimpi) tentang tulang tersebut dan terus berulang.
Pada akhirnya, keenam orang itu memutuskan mendaki Merapi kembali pada 2 Oktober lalu untuk mengevakuasi tulang belulang Mr X.
Pendakian dimulai pukul 01.00 dan tiba di puncak pukul 08.30 WIB.