Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Penemuan Kerangka Manusia yang Terkubur di Jalur Pendakian Merapi

Sosok Mr X memang masih menjadi misteri yang belum terpecahkan dan memunculkan banyak spekulasi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah Penemuan Kerangka Manusia yang Terkubur di Jalur Pendakian Merapi
Tagana Sleman
Pendaki berjumlah 6 orang dari Gama Buwana menemukan tulang belulangnya terkubur di dekat jalur pendakian sisi selatan Merapi, pertengahan September 2016. 

Mereka langsung menggali tanah yang mengubur tulang-tulang itu. Setelah keseluruhan rangka tulang terlihat jelas, barulah mereka menyadari bahwa itu benar-benar tulang manusia.

Sosok tersebut mengenakan celana jins panjang berikat pinggang serta ditemukan uang logam Rp 100 dan sebotol minuman isotonik di dekatnya.

Dari pakaian yang dikenakan itulah, muncul dugaan kuat bahwa tulang-tulang itu adalah sesosok pria.

Pendaki lalu membungkusnya dengan kain mori putih yang sudah disiapkan sebelumnya lalu membawanya turun ke Kinahrejo.

Di sana, mereka langsung menghubungi Tagana lalu diteruskan kepada Polsek Cangkringan dan Dinsosnaker Sleman.

Sriyono mengatakan, identitas Mr X sampai sekarang belum jelas.

Ada beberapa spekulasi bahwa ia adalah pendaki yang tersesat dan meninggal sekian lama di lereng Merapi.

Berita Rekomendasi

Bisa juga warga sekitar yang mencari rumput atau justru orang kurang waras. Namun, sangat tidak mungkin penduduk setempat mencari rumput hingga ketinggian lumayan jauh di lokasi penemuan.

Sriyono yang juga perangkat Desa Umbulharjo, Cangkringan, bersebelahan dengan Kinahrejo, tak menemukan adanya laporan warga yang kehilangan anggota keluarga.

Pihak Pemerintah Kecamatan Cangkringan yang dihubungi Tribun Jogja secara terpisah juga menyatakan tidak ada laporan kehilangan anggota keluarga dari warga.

"Sedangkan jika ia kemungkinan seorang pendaki, saat ditemukan tidak ditemukan perlengkapan perbekalan apapun. Mustahil mendaki sejauh itu tanpa perbekalan apapun. Atau bisa jadi dia membawa tas bekal namun sudah terurai seiring waktu. Ini belum bisa disimpulkan," kata Sriyono.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas