Kasrin Bikin Ratusan Jemaah Haji Dibariskan Setelah Turun dari Pesawat
Kisah ajaib Kasrin bikin Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Rembang, Atho'illah mengeluarkan instruksi pada anak buahnya.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM, REMBANG - Kisah ajaib Kasrin bikin Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Rembang, Atho'illah mengeluarkan instruksi pada anak buahnya.
Bahkan gara-gara Kasrin, para jemaah haji saat turun dari pesawat langsung dibariskan.
Satu persatu jemaah diabsensi dan ditanya serta dilihat satu persatu apakah ada keberadaan Kasrin.
Berawal dari kabar kepulangan Kasrin (59), tukang becak asal Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, yang dipercaya telah menunaikan iadah haji secara gaib hal tersebut langsung dilaksanakan.
Hasilnya, menurut Atho'illah, hingga saat ini belum ada bukti rasional dan otentik, bahwa selama ini Kasrin benar-benar berada di Tanah Suci.
"Petugas di sana sudah mencari keberadaan beliau, tapi tak menemukan. Sejauh ini belum ada bukti rasional keberadaan beliau di Tanah Suci," kata Atho'illah, Kamis (6/10/2016).
Pun demikian, pihaknya juga berusaha mencari keberadaan Kasrin saat kepulangan para jamaah haji asal Rembang yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 38.
Dituturkan, setibanya Kloter 38 di Embarkasi Donohudan, Boyolali, pada Selasa (4/10/2016) sekitar pukul 01.40, pihaknya meminta petugas Kemenag untuk mencari sosok Kasrin di antara rombongan.
"Para jamaah haji yang baru turun dari pesawat dibariskan di Bandara, tapi ya tak ada yang melihat keberadaan beliau di sana," tandasnya.
Diakui, pihaknya kemarin juga sudah mengutus petugas Kantor Kemenag Rembang, untuk bertandang langsung ke rumah Kasrin.
"Kami dari sini sudah mengirim orang sowan ke rumah beliau, untuk mendengarkan cerita langsung dari yang bersangkutan, tapi sampai sekarang belum lapor ke saya seperti apa hasilnya," tutur Atho'illah lebih lanjut.
Ditandaskan, secara rasional dan kasat mata, tak ada bukti bahwa selama ini Kasrin berada di Tanah Suci.
"Tapi, kalau ditanya kemungkinan soal dunia lain, itu bukan ranah saya. Monggo saja bagaimana masyarakat menafsirkannya," tandas dia.
Sebelumnya diberitakan, rumah sederhana milik Kasrin (59), di Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, Rabu (5/10), begitu ramai dikunjungi orang.
Sosok tukang becak, yang biasa mangkal di depan Masjid Jami' Lasem itu ramai diperbincangkan, usai ia mengaku berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci, meski namanya tak tercantum dalam daftar jamaah di Kantor Kementrian Agama (Kemenag) setempat.
Pada Selasa (4/10), Kasrin pulang dari tanah suci, setelah ia selama 44 hari menunaikan ibadah haji di tanah suci.
"Bapak pulang kemarin, sampai Masjid Lasem sekitar pukul 09.00, kami ramai-ramai menjemputnya ke sana," kata Istiqomah (32), anak bungsu Kasrin, di sela-sela menerima tamu.
Perihal bagaimana ia menunaikan ibadah haji, Kasrin mengatakan ini tak lepas dari sosok Indi.
Disebutkan, selama 44 hari menunaikan ibadah haji, ia selalu berada di samping Indi, yang diakui Kasrin, merupakan sosok dari dunia lain.
"Selama 44 hari, saya tak boleh berbicara dengan orang lain. Saya bisa melihat orang lain, tapi orang lain tak bisa melihat saya," aku Kasrin. (Tribun Jateng/ Yayan Isro' Roziki)