Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Keinginginan Santri Langitan Asal Brebes Sebelum Tewas Tenggelam di Sungai Bengawan Solo

Suasana duka menyelimuti rumah pasangan Rasbun (50) dan Tuti Maryati (45) di Desa Bulakparen Kecamatan Bulakamba, Brebes.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ini Keinginginan Santri Langitan Asal Brebes Sebelum Tewas Tenggelam di Sungai Bengawan Solo
mamdukh adi
Orangtua dari M Afiq Fadhil, yang merupakan santri korban tewas tenggelam di Sungai Bengawa Solo menunjukan foto Afiq semasa hidup 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Suasana duka menyelimuti rumah pasangan Rasbun (50) dan Tuti Maryati (45) di Desa Bulakparen Kecamatan Bulakamba, Brebes.

Mereka harus merelakan kepergian, M Afiq Fadhil selama-lamanya, anak bungsu yang telah mereka besarkan.

Afiq merupakan satu dari tujuh santri Pondok Pesantren Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban yang tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Jumat (7/10/2016).

Kematian memang tidak pandang bulu, begitu juga yang dialami Afiq. Ia harus menghembuskan napas terakhir di kedalaman Bengawan Solo sebelum keinginannya tercapai.

"Dia ingin menjadi pengiring musik selawatan Habib Syech (ulama asal Solo yang melantunkan syair cinta Rasul). Karena anak saya jago main rebana dan hadrah," kata Rasbun, sang ayah.

Namun, apadaya ajal tidak bisa ditawar. Anak bungsu dari dua bersaudara itu harus mengubur impiannya itu.

Berita Rekomendasi

Ia dan sang istri mengaku sejak peristiwa nahas itu, tak henti-hentinya menangis. Mata sembap keduanya pun terlihat saat jenazah hendak dikebumikan.

Rasbun menuturkan, tidak ada firasat sama sekali terkait kepergian anaknya ke Maha Pencipta.

"Tidak ada firasat sama sekali. Saya diberitahu pihak pondok pesantren bahwa Afiq mengalami musibah," jelasnya.

Afiq, yang juga pandai menulis kaligrafi itu terakhir pulang pada Idul Fitri beberapa bulan lalu. Ia sudah belajar ilmu agama di pondok tersebut selama 2,5 tahun.

Orangtua mengaku hanya pasrah. Kejadian tersebut diharapkan tidak terulang lagi pada santri yang lain. (*)


Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas