Dua Kernet Saling Pukul, yang Satu Bilang Berebut Penumpang, Satunya Ngaku Dipalak
Informasi yang dihimpun, penganiayaan tersebut bermula saat keduanya telah menunggu penumpang di kawasan Pasar 16 Ilir.
Penulis: Slamet Teguh Rahayu
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tak terima menjadi korban penganiayaan, Tedi Oktaviandi (25), warga Jalan Gang Kaleng Kelurahan Plaju Ulu Kecamatan Plaju ini melaporkan rekannya Herisyah (24), warga Lorong Kedukan Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I.
Mirisnya, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi lantaran keduanya yang berprofesi sebagai kernet ini, berebut penumpang angkutan kota (angkot), Minggu (9/10/2016) sore.
Informasi yang dihimpun, penganiayaan tersebut bermula saat keduanya telah menunggu penumpang di kawasan Pasar 16 Ilir.
Lantaran berebut penumpang, keduanya malah terlibat cekcok mulut. Bahkan karena emosi, Herisyah langsung menganiaya Tedi hingga mengalami luka di bagian pelipis matanya.
Ternyata, peristiwa tersebut dilihat oleh anggota Sat Lantas Polresta Palembang yang tengah bertugas di lokasi kejadian, langsung mengamankan Herisyah, dan dibawa ke Mapolresta Palembang.
Namun saat diamankan, Herisyah membantah jika peristiwa tersebut terjadi lantaran berebut penumpang. Herisyahpun membantah jika ia telah melakukan penganiayaan terhadap Tedi.
Menurut Herisyah peristiwa tersebut bermula, saat ia tengah menunggu penumpang di kawasan tersebut.
Saat itu, tiba-tiba Tedi datang dan meminta uang kepada Herisyah untuk membeli minuman keras.
"Sepertinya saat itu ia sedang mabuk berat. Dia meminta uangkan, tapi tidak saya kasih. Terus dia mencekik, dan memukul saya. Saya balas, dan kami berkelahi. Saat itu, dia juga saya lempar menggunakan batu. Lalu kami dibawa ke Pos Polisi Air Mancur, dan dibawa ke sini. Tapi hanya saya saja yang diamankan, si Tedi itu tidak. Padahal saya luka," akunya, Selasa (11/10/2016).(*)