MUI Rembang Investigasi ke Rumah Kasrin, Tukang Becak Naik Haji Gaib, Ini Hasilnya
Akhirnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rembang mengambil sikap terkait fenomena haji gaib yang dilakukan Kasrin (60)
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, REMBANG – Akhirnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rembang mengambil sikap terkait fenomena haji gaib yang dilakukan Kasrin (60), seorang tukang becak asal Dukuh Gembul, Desa Sumberrejo, Kecamatan Pamotan, Rembang.
MUI Rembang menurunkan tim, untuk mengungkap misteri yang selama ini menimbulkan kehebohan di masyarakat, dan dikhawatirkan akan menjebak masyarakat dan mengarahkan kepada kemusyrikan.
Ketua MUI Rembang, Zaenuddin Jakfar, mengatakan, tim dari MUI langsung terjun ke lapangan untuk menemui Kasrin di kediamannya di Dukuh Gembul.
Tim tersebut terdiri dari tiga orang, yakni dirinya sendiri sebagai ketua tim, kemudian Ahmad Toha selaku Ketua Komisi Fatwa MUI dan Abdul Wahid Hasbi sebagai anggota.
“Beberapa hari lalu kami ke rumah Pak Kasrin. Kami tidak bilang jika kami dari MUI. Seperti tamu lainnya, secara bergantian kami mengajukan pertanyaan kepada Pak Kasrin mengenai kaitannya pelaksanaan haji, yang katanya dilakukan oleh Pak Kasrin,” ujarnya, Senin (10/10/2016).
Dari berbagai pertanyaan tersebut, katanya, Kasrin tidak mengetahui atau tidak tahu menahu mengenai rukun atau syarat haji.
Di antaranya pakaian ihram, yang disebut tidak dikenakan pada saat haji, kemudian wukuf katanya juga tidak tahu.
“Pak Kasrin juga menyebut jika dirinya tidak melihat kakbah, dan juga ketika kami tanya lokasi tawaf yang menurut Pak Kasrin berada di lapangan, namun apakah itu di Makkah atau tidak, dia mengaku tidak tahu. Dan hanya bilang mengikuti Bu Indi saja. Pun demikian, Pak Kasrin juga tidak hafal bacaan-bacaan yang dilafalkan ketika berhaji.
Dari investigasi yang dilakukan tim, MUI Rembang menyimpulkan, bahwa Kasrin belum haji. Untuk itu, Zaenudin juga mengimbau kepada Kasrin agar tidak membuat cerita haji dan membuat kecewa masyarakat.
Kemudian, dirinya menegaskan jika Kasrin tidak memiliki kelebihan seperti yang heboh di masyarakat selama ini. (Kholistiono/murianews.com)